6. Menginap

764 122 0
                                    

*Johnny kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Johnny kecil

*Jaehyun kecil    ------------------------------- 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Jaehyun kecil
 
 
-------------------------------
 

Semalaman Johnny tidak tidur. Selain karena rasa sakit yang menusuk-nusuk di punggungnya, kehadiran sosok di sampingnya itu tidak mengizinkan matanya lengah.

Johnny selalu tidur tengkurap saat sakitnya melanda. Rasanya gesekan dengan kain tipis saja bisa membuatnya berteriak tak karuan, apalagi kalau ia membebani punggungnya dengan berbaring.

Tubuh Johnny terasa dingin, tapi keringat tak henti  membanjiri kulitnya. Obat pereda rasa sakit yang Yunho berikan memang sedikit membantu, tapi rasanya setiap detik siksaan itu bertambah parah, jadi semakin lama efek obatnya juga berkurang.

Johnny hanya bisa memiringkan kepalanya, memandangi sisi wajah Jaehyun yang lelap tenggelam di alam mimpi. Ia mengamati ritme nafas pemuda itu, seiring dengan baik turun dadanya. Bocah itu memiliki alis dan bulu mata yang tebal, hidung yang indah, dan bibir penuh yang secara alami memiliki warna yang menggoda.

Bibir itu.

Ingatan Johnny kembali ke masa lalu. Ia berteman dengan Jaehyun cukup lama. Sejak kelas dua hingga hampir tamat sekolah dasar. Bermain bersama sepulang sekolah, mengantar Jaehyun les piano, bahkan camping bersama di halaman belakang. Semua kenangan itu menyenangkan.

"Jae-ya, kau bawa selimut dan bantal-bantal itu," tunjuk Johnny ke arah kasurnya. "Aku mau mencari senter dan mengambil snack dulu."

Dengan langkah kecilnya Jaehyun meraup sebuah selimut tebal dan sebuah bantal. Lengannya terlalu kecil untuk membawa lebih banyak. Sementara Johnny sudah berlari ke arah dapur.

Mansion keluarga Seo memiliki halaman belakang yang sangat luas. Ada taman, paviliun, bahkan kolam yang cukup besar juga terbentang dengan indah. Pagi tadi sebelum sekolah, Johnny sudah mewanti-wanti Paman Donghae untuk membuatkan tenda di bawah pohon di sana.

Donghae sebagai kepala pelayan hanya bisa menuruti, meskipun ia khawatir kalau nanti akan turun hujan. Ia juga mengiyakan saat Johnny melarang siapapun mengganggu mereka saat kemah nanti. "Pokoknya jangan datang ke belakang ya Paman, hari ini aku dan Jae akan hidup mandiri di alam bebas." Donghae hanya mengingatkan kalau sore nanti bibinya akan datang untuk menjaganya, karena kedua orang tua Johnny sedang melakukan perjalanan bisnis.

JohnJae - SERAPHYMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang