40

267 26 12
                                    

6 bulan terlewati setelah pernikahan Jin berlangsung dan kini Aku sedang berada di London menunggu pertandingan Finalku berlangsung.
Iya, benar.
Jin telah menikahi perempuan lain. Bukan diriku.

Ini adalah keputusan kami bersama.
Saat itu Aku sempat menerima lamaran Jin di hari ulangtahunku.

Namun dipertengahan jalan hubungan kami, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan kami ke jenjang pernikahan.

Jin tahu betul tentang perasaanku.
Bahwa Aku belum siap menerima pernikahan kami sepenuhnya.
Bahwa Aku masih fokus mengejar karirku dan dia melihatku begitu mati-matian berlatih untuk pertandingan nanti.
Mianhae...
Aku jahat sekali bukan?

Aku bahagia melihat Jin segera menikah tanpa menungguku.
Aku hampir saja membuatnya menyesal dan kecewa padaku.
Sebab 3 bulan setelah pernikahan mereka, Jin eomma pun meninggalkan dunia ini, dan dia bahagia melihat anak tercintanya memiliki istri sebaik Tzuyu.

Iya, benar Tzuyu sahabatku.
Akulah yang menjodohkan mereka.
Aku berpikir Tzuyu diam-diam menyukai Jin sejak lama dan hal itu rupanya benar.

Bagaimana dengan perasaanku?
Tentu saja sakit. Sangat sakit.
Kau harus tahu bahwa Aku mulai jatuh cinta pada lelaki yang sudah Aku sayangi sejak dulu.
Tapi ego ku ini benar-benar tinggi, bahwa Aku ingin Jin menungguku sampai pertandingan selesai.

Sahabat-sahabatku sudah bahagia dengan pasangannya.
Sementara Aku?
Tentu saja Aku juga bahagia dengan keputusanku, Aku tidak ingin berlarut dalam kesedihan seperti dulu dan Aku tidak sendirian.

Minhyuk oppa juga telah mengenalkanku pada rekannya yang juga seorang dokter. Namun ia melanjutkan studynya di luar negeri.
Kami belum terlalu kenal. Hanya beberapa kali saling mengirim pesan, dan kupikir kami cocok setelah bertukar informasi tentang pribadi kita.
Ia akan segera kembali ke Korea untuk bertemu denganku dan berniat segera melamarku. Katanya.

Oppa sangat mencemaskan adiknya yang belum menikah ini.

***

"Seul? Gwaenchana?"

"Ne coach-nim."

"Fighting!"

Pertandingan final berakhir dengan kemenangan yang kuperoleh. Aku berhasil membawa medali emas walaupun lawan tandingku sangat hebat.

"Chukkae!" Ucap pelatih Kim padaku.
Aku sangat senang melihatnya juga senang.

"Jadi kau serius akan absen di pertandingan selanjutnya? Aku harap kau bisa memikirkannya kembali." Tanya pelatih Kim. Ia terkejut karena Aku akan melewatkan pertandingan di Asian Games mendatang.

"Ne coach-nim. Aku harus mempersiapkan acara tunangan dan pernikahanku." Jawabku pede. Padahal Aku belum bertemu dengan lelaki itu. Lelaki yang katanya ingin melamarku.

Tapi benar saja, setelah bertemu dan merasa cocok dengannya Aku tidak ingin menunggu waktu lama melanjutkannya pada jenjang pernikahan. Mengingat umurku yang akan menginjak 30 tahun. Aku sudah sangat tua untuk menjomblo bukan?
Dan Aku akan benar-benar meluangkan waktuku dan absen mengikuti pertandingan hanya untuk fokus pada urusan pernikahan.

"Chukkae, Seulgi-ssi. Cepat kembali ke taereung. Aku akan merindukanmu nak."

"Ne coach-nim!"

Seulgi pun berjalan bersama pelatih dan rekan-rekannya kembali menuju penginapan.
Namun seseorang telah menghentikan langkah Kang Seulgi.

"Seulgi-ah!"
Seulgi berbalik melihat seseorang yang telah menarik tangannya.

Deg


Archery Fairy Kang Seulgi (re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang