32

202 26 7
                                    

Minhyuk tak sempat mengantarkan Seulgi kembali ke Taereung. Sementara supir pribadi keluarga Kang juga sedang absen hari ini. Seulgi melarang Ayahnya untuk mengantarnya menggunakan taksi, karena tak ingin Ayahnya pulang ke rumah sendirian. Seulgi pun melakukan salam perpisahan hanya di rumah.

Seulgi yang sempat mengabari grup bahwa ia akan berangkat naik taksi Yoongi pun tiba-tiba menjemput Seulgi di rumahnya, sementara rumah Jungkook agak jauh dari rumah Seulgi.

"Ayo Seul!"

"Sunbae gomawo. Wah beruntung sekali Aku bisa irit."

"Seulgi-ah, benar kan kata Appa. Lelaki itu anak yang baik." Appa Kang meledek Seulgi dan Seulgi hanya menghela nafas.

"Appa Aku pergi dulu. Jaga kesehatanmu Appa. Aku menyayangimu." Kata Seulgi pamit pada Appanya.

"Samchon. Kami pamit dulu. Mohon doanya." Yoongi pun pamit. Appa Kang menghampiri Yoongi dan memeluknya dengan hangat. Yoongi tertegun dengan sikap Ayah Seulgi padanya.

Saat di mobil van milik Yoongi, lagi-lagi Seulgi memperlihatkan raut wajah yang paling dibenci Yoongi. Raut wajah ditekuk menyimpan amarah.

"Wae? Begitu lagi. Aku tidak suka melihat wajah jelekmu." Yoongi kesal.

"Ya! Sunbae! Kau harus tahu, Appa sudah memasukkan dirimu dalam list calon menantunya. Lalu kau tiba-tiba datang menjemputku. Tadi Appa juga memelukmu kan? Dia tidak pernah melakukan hal itu pada siapapun. Apa yang sudah kau cerita pada Appaku sunbaenimmmm? Huh. Mimpi apa Aku ini." Seulgi frustasi dan Yoongi malah tertawa terbahak-bahak mendengar hal itu.

"Jinjja? Wae? Apa kau tidak suka denganku? Sebegitu bencinya kau denganku hah? Awas saja sampai kau tergila-gila padaku." Kata Yoongi dengan pedenya.

"Hah. Jin akan cemburu mendengar hal ini." Lanjut Yoongi sambil menghela nafas.

"Mwo? Maksudmu?" Tanya Seulgi.

"Ah sudahlah. Aku kesal kau gadis yang tidak peka." Jawab Yoongi.

"Padahal kan Aku juga lelaki yang baik. Buktinya Appanya menyukaiku. Ah tidak-tidak, Aku tidak boleh menyukai gadis gila ini. Aku akan menjaga perasaanmu Jin." Gumam Yoongi yang masih bisa didengar oleh Seulgi yang duduk di sebelahnya.

"Sunbae kau bicara apasih?"

"Aku mau tidur. Bangunkan Aku sesampai di Taereung."

Tak lama mereka pun tiba di Taereung. Beruntung mereka bertemu Jin yang juga baru saja tiba.

"Kalian berangkat bersama?" Tanya Jin membulatkan matanya pada Yoongi.

"Oppa mu cemburu Seul." Kata Yoongi tapi tidak ada yang memedulikannya.

"Ne oppa, supirku sedang sakit jadi tidak bisa mengantarku. Beruntunglah orang ini menjemputku." Jawab Seulgi.

"Kenapa tidak bilang padaku? Kan Aku juga bisa menjemputmu." Tanya Jin sambil namun Seulgi hanya tersenyum tak tahu ingin menjawab apa.

"Ya! Kau mulai main belakang denganku? Mentang-mentang kau ditolak Wendy, kau jadi mengincar Seulgi." Jin berbisik pada Yoongi.

"Ya!" Yoongi menendang kaki Jin.

"Anio, Aku hanya bercanda. Jangan bohongi perasaanmu! Aku tahu. Jadi santai saja!" Ia pun merangkul Yoongi.

"Oppa sebaiknya Aku dan Yoongi masuk ke dalam. Aku tidak ingin terlambat."
Seulgi pun mendekati Jin dan memeluknya. Jin yang biasanya tak membalas pelukan Seulgi kini kembali memeluknya dengan erat. Seulgi yang terkejut menatap Jin dan tiba-tiba Jin mengecup dahi gadis itu.

"Oppa? Wae?"
Tanya Seulgi dengan lembut. Jin yang tinggi pun merendahkan dirinya setinggi Seulgi.

"Apa kau terkejut? Aku hanya ingin kau selalu mengingatku." Jin menepuk-nepuk kepala Seulgi lalu masuk ke dalam.

Archery Fairy Kang Seulgi (re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang