6

418 53 1
                                    

Seulgi Side

Aku Kang Seulgi, orang-orang memberiku julukan Peri Memanah atau Panahan. Jujur saja dari sekian banyak julukan yang orang berikan padaku, Peri Memanah satu-satunya yang Aku sukai.
Julukan itu membuatku semangat dan giat berlatih. Namun disisi lain, julukan itu membuatku takut akan kekalahan.

Sejak kecil, menjadi Atlit panahan adalah impianku. Kakak laki-laki ku juga seorang Atlit panahan yang berprestasi, semua keluargaku bangga padanya. Hal itulah yang mendorongku agar menjadi Atlit panahan seperti Oppa. Aku ingin keluargaku juga bangga padaku.

Aku merengek pada Appa agar Aku diperbolehkan untuk berlatih panahan.
Pada umur 11 tahun Akupun mulai berlatih dan mengikuti sekolah panahan. Aku mulai mengikuti turnamen-turnamen kecil dan menjuarainya, hingga suatu hari Aku mengikuti seleksi di Taereung Training Center untuk menjadi Atlit Nasional Junior. Di Taereung lah pertama kali Aku bertemu dengan Wendy dan Tzuyu.

Namun kenyataan pahit yang tak Aku ketahui di masa kecil adalah kakakku hanya terpaksa menjadi seorang Atlit karena menuruti keinginan Ayah kami. Suatu hari dimana Aku yang bersiap untuk mengikuti turnamen mendapat kabar bahwa kakak pergi meninggalkan rumah. Kakak yang menjadi panutanku pergi meninggalkanku entah kemana.

Hal itu membuatku depresi dan keluar dari Taereung. Aku menderita gangguan kecemasan bahkan tak berani berteman dengan orang-orang. Aku tak ingin mereka mengkhianatiku dan meninggalkan diriku begitu saja seperti kakak yang meninggalkanku.
Aku tak memiliki kekuatan untuk menggapai impianku sebagai Atlit panahan lagi.

Setelah vakum beberapa tahun, di kelas 11 menengah atas, Aku kembali dan melawan ketakutan itu. Namun tidak semudah yang kubayangkan.
Ketika memegang busur tanganku selalu saja bergetar tanpa sebab.
Setelah beberapa kali akhirnya, diriku Kang Seulgi kembali mengikuti turnamen karena dukungan seseorang dari klub yang sama yaitu Kim Seokjin.

Jin saat itu mengikuti klub memanah, ia selalu menghiburku, selalu menyemangatiku.
Hingga akhirnya Aku dan Jin pun akrab dan kita mulai berteman.
Jin yang sebentar lagi akan lulus menyuruhku berjanji agar kita akan bertemu kembali di KNSU. Hanya saja ia tak lagi mengikuti panahan, ia merasa tak cocok dengan panahan dan akan memulai cabang renang.

Di KNSU akupun kembali bertemu dengan Kim Seokjin walau tak berada di divisi yang sama, juga Wendy dan Tzuyu yang tentunya di divisi panahan. Bahkan Aku beruntung bisa sekamar dengan Wendy di asrama. Kami pun akhirnya bersahabat dan Aku tak berniat untuk menambah pertemanan lagi. Mereka bertiga sudah cukup bagiku.

Kali ini Aku akan bersungguh-sungguh walau gangguan kecemasan ini akan selalu menghantuiku. Bukankah dengan berlatih dengan giat hasilnya tak akan menghianatiku?
Aku berharap tahun ketiga nanti Aku akan kembali mengikuti seleksi di Taereung.

Walau beberapa kali memenangkan pertandingan, Ayah dan keluargaku lainnya tak sebangga itu dengan pencapaianku, sangat berbeda ketika kakak masih menjadi atlit panahan.

Bahkan mereka tak peduli dengan gangguan kecemasanku. Mungkin karena Aku yang keras kepala ingin menjadi seperti kakakku. Tapi ternyata mereka tak mendukungku.

"Pergi sana untuk memeriksanya!" Begitu ucapan Appa padaku.
Menyedihkan sekali.

Namun itu bukanlah penghalang bagiku, karena memanah adalah pilihan dan tujuanku.

Bagaimana dengan percintaan?
Aku bahkan tak pernah berkencan. Hidupku kujalani hanya untuk berlatih panahan untuk masa depanku yang cerah. Aku yakin itu!

Pada seorang lelaki bernama Kim Seokjin, Aku tak tahu apakah yang kurasakan padanya adalah perasaan suka pada lawan jenis atau hanya sebagai sahabat ataupun seseorang yang menggantikan peran kakakku.
Aku juga tak tahu bagaimana perasaannya padaku bagaimana. Namun yang jelas dia sangat berarti bagiku.

Beberapa waktu belakangan ini, Aku bertemu lelaki misterius yang entah bagaimana ia dan Aku dipertemukan.
Ia selalu membuatku terkejut dan penasaran. Aku ingin tahu tentang dia lebih banyak lagi.

Boleh kan?

Archery Fairy Kang Seulgi (re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang