1

1.2K 84 2
                                    

Tepat pukul 6:00 AM waktu KST, alarm berbunyi membangunkan seorang gadis bernama Kang Seulgi.

Bergegas bangkit dari tempat tidurnya, membasuh wajah dan mengganti piyamanya dengan pakaian training. Rutinitas tiap harinya ia akan berlari mengelilingi area kampus Korea National Sport University atau biasa disingkat KNSU, sebelum ia melanjutkan aktifitas perkuliahannya nanti. Teman sekamarnya bahkan masih tak sadarkan diri, koridor asrama bahkan masih sepi.

Usai berlari pagi, Seulgi kembali ke kamar sedikit beristirahat dan mandi tentunya, sebelum masuk ke kelas dan dilanjutkan dengan latihan memanah.

"Ya Kang Seulgi! Kau berkeringat sekali. Dasar anak rajin." Ucap Wendy yang masih bermalas-malasan di kasur.

"Ani-, lari pagi akan membuatmu segar tahu. Kau bahkan masih bisa menikmati pagi harimu di atas kasur? Ya! Son Wendy bangunlah! Lihat saja nanti kau akan mengantuk di kelas."

"Ne-, aku pakai kamar mandi duluan ya?" Katanya sambil berjalan dengan malas ke kamar mandi.

"Hem, ne-"

***

Sebagai atlit yang akan mewakili KNSU, tentu membuat seorang Kang Seulgi berlatih keras, bahkan akhir pekan ia terus berlatih hingga banyak yang mengatakan dia gadis yang gila karena ambisinya itu.

"Yaaaa! Kang Seulgi, Son Wendy! Aku benar-benar bosan di kelas teori" seorang gadis berlari menghampiri Seulgi dan Wendy.

Gadis bernama Tzuyu, yang merupakan sahabat dari Seulgi dan Wendy.
Tzuyu tak kalah hebatnya dari Seulgi dan Wendy, mereka bertiga bisa dikatakan anak emas dari jurusan panahan.
Mereka mulai berteman saat menjadi perwakilan Negaranya di Olimpiade Panahan Internasional, ketika mereka masih menjadi atlit junior.

"Kau pikir kau saja yang bosan? Aku bahkan hampir tertidur di kelas." ucap Wendy sumringah yang terbebas dari kelas teori.

"Peri satu ini bahkan serius di kelas teori. Ah Kang Seulgi kau sangat membosankan." Ledek Tzuyu mendorong pundak Seulgi pelan, yang membuat senyuman terukir di bibir Peri Panahan KNSU.

"Yaa, kau lihat Aku membuat peri ini tersenyum, daebak. Aku bahkan berpikir kau itu iblis yang menyamar menjadi peri. Hahaha" Tzuyu dan Wendy benar-benar puas meledek Seulgi yang selalu bersikap dingin.

"Ya! Awas saja kau Tzuyu. Ayo kita ke kantin, setelah itu kita latihan kan? Awas saja kalau kalian kabur lagi."

Hari ini memang tak ada jadwal latihan bersama, hanya saja seorang Kang Seulgi yang ambisius akan melakukan latihan individu dan mengajak kedua sahabatnya itu untuk berlatih bersama.

Mereka berjalan menuju kantin beriringan yang membuat semua mata tertuju pada mereka bak putri raja disambut oleh rakyatnya, pemandangan ini adalah hal biasa yang hampir setiap hari terjadi. Semua orang kagum pada visual ketiga gadis bersahabat ini, juga mereka terkenal karena keahlian memanahnya.
Hal itu membuat beberapa gadis iri dengan mereka. Mengapa mereka begitu cantik? Tak hanya itu, mereka juga berbakat.

"Hei tuan putri, pangeran datang." terdengar suara lelaki yang datang menyapa ketiga gadis cantik itu. Kim Seokjin, mahasiswa dari departemen renang.
Ia juga bersahabat dengan ketiga atlet panahan cantik itu.

Ya, mereka berempat. Bukankah mereka adalah kolaborasi visual yang sangat hebat?
Mereka banyak disukai namun tak banyak pula yang membenci mereka karena iri.
Mereka terlalu sulit untuk didekati.

"Sunbae, pede sekali kau ini. Pangeran apanya?" Ledek Tzuyu mengerutkan alisnya.

"Ah bukan urusanmu, Aku kesini ingin melihat baby bear." Baby bear adalah salah satu julukan Kang Seulgi, julukan kesayangan bagi Jin terhadapnya.

Sebetulnya Seulgi lebih dulu bersahabat dengan Jin, karena mereka berteman sejak duduk di bangku menengah atas. Jin yang mau tak mau Ia harus dekat juga dengan sahabat Seulgi lainnya, walau sebenarnya ia tidak begitu tertarik untuk berteman selain pada Seulgi.

"Hah, Oppa berhenti memanggilku baby bear!" Kang Seulgi sedikit malu dengan sebutan itu.

"Aigo, mereka bermesraan lagi di depan kita." Gumam Wendy yang tentunya masih didengar oleh tiga orang di depannya.

"Son Wendy aku masih mendengarmu." Ucap Seulgi dengan tatapan dingin.

"Ah mian. Oh ya, habis ini kita ada latihan. Besok dan seterusnya mungkin kita akan sibuk untuk persiapan turnamen. Seokjin sunbae, kau juga akan ikut turnamen renang bukan? Bagaimana kalau akhir pekan kita jalan-jalan? Kita harus refreshing bukan?" Usul Wendy

"Call! Aku setuju!" Heboh Tuzuyu dan Jin.
Tiga pasang mata tertuju pada gadis dingin yang asik makan tanpa menghiraukan kehebohan tiga orang di depannya.

"Mwo? Aku tidak bisa." Tolak Seulgi yang tak peduli.

"Sekali saja? Hum?" Jin selalu pandai membujuk sahabat yang diam-diam ia sukai. Sesuatu yang menyenangkan bukan, orang yang kita sukai kadang menuruti permintaan kita?

"Hem, sebentar saja ya?" Seulgi mengiyakan.

"Yay!" Wendy dan Tzuyu heboh. Sedangkan Jin hanya tersenyum karena berhasil membujuk Seulgi.

"Daebak! Seokjin Sunbae kau memang bisa diandalkan!" Tzuyu menyenggol Jin kegirangan.

"Aigo, dasar gadis-gadis aneh." Gumam Jin.

***

Kim Taehyung, seorang mahasiswa kedokteran Seol National University yang akan menyelesaikan magangnya dan akan segera menyusun skripsi agar lulus secepatnya.

Ia mahasiswa yang berprestasi, itu terbukti karena mahasiswa yang biasanya menyelesaikan kuliah kedokteran sekitar 4 tahun lebih, namun di tahun ketiga Taehyung sudah menyusun skripsinya dan akan segera lulus.

Ia adalah anak bungsu dari dokter Kim Tae Ri, seorang dokter terkenal dan pemilik Rumah Sakit Taeri. Taehyung memiliki seorang kakak perempuan bernama Kim Taeyon. Taehyung adalah satu-satunya harapan keluarga Kim agar menjadi penerus Kim Taeri. Walaupun Taeyon juga merupakan seorang dokter, ia gadis yang keras kepala yang memilih untuk melakukan suatu hal sesuka hatinya dan tak ingin menjadi robot untuk ayahnya.

"Taehyung-ah, kau baik-baik saja?" Taeyon menelpon adik kesayangannya.

Taehyung: Nee noona. Kau tahu? Aku sangat merindukanmu.

"Aku tahu itu. Jadi kapan magang mu selesai? Aku ingin mentraktirmu. Makanan di kampus ini sangat lezat."

Taehyung: Noona tega sekali, kau ingin mentraktirku makanan di kantin kampus? Bagaimana dengan barbeque? Jumat nanti magangku akan selesai. Minggu nanti Aku akan menjemputmu noona. Call?

"Call!"

Archery Fairy Kang Seulgi (re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang