8

361 51 5
                                    

"Awalnya Aku tidak tertarik sama sekali denganmu. Aku tahu kau memang cantik tapi bagiku kau sangat menyebalkan dan angkuh."

"Angkuh? Ah, karena tak tahu berterimakasih ya?"

Suasana mulai cair, Seulgi perlahan mulai santai terhadap lelaki yang kini duduk tepat di hadapannya, Kim Taehyung.

"Mian, noona ku selalu ingin Aku berkencan denganmu entah apa alasannya. Padahal di SNU juga banyak gadis yang cantik, modis, pintar, mereka juga tertarik padaku, tapi Aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka." Taehyung menyombongkan diri.

"Aigo, sombong sekali." Batin Seulgi.

"Anu, tadi kau bilang kau jatuh cinta padaku? Kau yakin dengan perasaanmu? Bagaimana mungkin jatuh cinta dengan seseorang yang baru kau kenal beberapa hari?" Tanya Seulgi serius.

"Setelah menonton pertandinganmu, kau datang dengan senyum sumringah berterimakasih padaku. Hal itu selalu terbayang di otakku asal kau tahu. Dan sekarang Aku memastikan kalau Aku benar-benar suka pada mu, Seulgi-ssi."

Siapa sih yang tidak meleleh melihat seorang Kang Seulgi tersenyum? Itu adalah pemandangan langka bagi orang lain. Senyumnya sangat manis, bahkan ketika ia tersenyum matanya pun ikut tersenyum.

Sejujurnya Seulg tidak yakin dengan ungkapan perasaan Taehyung barusan. Menurutnya jatuh cinta dalam waktu yang singkat itu tetaplah mustahil.

"Memangnya kau biasa menonton pertandingan panahan? Dan tadi, kau tiba-tiba muncul? Wae?"

"Anio, noona yang mengaturnya. Kalau tadi, kebetulan Aku habis menemui noona dan berakhir melihatmu yang sedang bersedih."

"Ah begitu rupanya."
Wajah Seulgi memerah seperti udang rebus. Hal langka yang hanya bisa dilihat oleh Kim Taehyung.

Taehyung banyak bercerita tentang dirinya, begitupun dengan Seulgi yang menceritakan tentang dirinya pada Taehyung. Termasuk mengenai gangguan kecemasan yang selalu ia alami.

"Rupanya kita memiliki banyak kesamaan." Kata Seulgi pada Taehyung setelah bertukar cerita.

"Dan Aku merasa nyaman menceritakannya denganmu Seul." Taehyung tersenyum.

Sama seperti Seulgi, seorang lelaki tampan dan idola di SNU ini juga jarang berinteraksi dengan lawan jenisnya, berkencan pun belum pernah, ia hanya tertarik dengan buku dan musik, seakan buku sudah menjadi kekasihnya dan musik adalah jiwanya. Kedengarannya mungkin cukup aneh bagi seorang mahasiswa kedokteran.

Derrt
Handphone Seulgi bergetar ada pesan masuk.

Wendy:
Seul? Kau belum pulang? Jam absen sudah lewat. Kau baik-baik saja kan?

Seulgi melirik ke arah jam dinding Taehyung yang menunjukkan pukul 08:00 pm dan melihat jam pada ponselnya yang menunjukkan pukul 10:00 pm.

Mereka terlalu asik bercerita sampai waktu tak terasa terus berjalan.

"Kim Taehyung? Jam dinding mu rusak?" Tanya Seulgi khawatir sambil menunjuk ke jam dinding.

"Baterainya belum kuganti." Jawab Taehyung.

"Hah? Yang benar saja? Aku melewatkan jam absen, bagaimana ini?" Seulgi mulai panik.

Mereka berdua pun mulai kebingungan dan memutar otak bagaimana gadis ini bisa kembali ke kamarnya sedangkan asrama sudah tutup.

"Kau menginap disini saja." Kata Taehyung memberikan ide konyol.

"Hah? Bagaimana mungkin Aku satu kamar dengan lelaki? Atau maksudmu kau mau pulang ke rumahmu?"

"Ani-, rumahku jauh dari sini. Menginap disini saja. Jangan berpikir macam-macam. Kalau mau ganti baju, kau bisa menggunakan baju milik noona."

"Ahhhhh, Aku benar-benar frustasi Kim Taehyung!" Seulgi beranjak dan mulai berjalan kesana kemari mencari cara bagaimana ia bisa kembali ke asramanya.

Ting!
Tidak ada cara lain. Ia menyerah.

Taehyung diam-diam tersenyum merasa lucu dengan Seulgi yang frustasi.

"Mau bagaimana lagi, yasudahlah." Seulgi pasrah karena tak tahu harus bagaimana, mau pulang ke rumahnya pun juga sangat jauh.

Seulgi:
Wen? Banyak hal yang ingin kuceritakan. Aku tidak bisa pulang malam ini. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir!

Wendy:
Hah? Kau dimana Seul? Kau harus pulang pagi-pagi, besok kita ada latihan bersama jam 7.

Seulgi:
Oke Wannie

Setelah mengirim pesan pada Wendy, Seulgi terdiam sejenak. Lalu melihat ke arah Taehyung yang sedang berbaring di kasur.

Pandangan mata mereka bertemu.

"Wae? Jangan khawatir, Aku tidak akan berbuat macam-macam."

"Yaaaaa!!! Bagaimana Aku tidak berpikir macam-macam sementara... sementara... tadi kau mengutarakan perasaanmu."

Mendengarnya membuat Taehyung tertawa karena lucunya Seulgi yang panik.

"Astaga dia benar-benar lucu." Gumam Taehyung.

"Seulgi-sshi, kemari!" Sepertinya menggoda Seulgi hingga kesal akan menjadi hobi baru buat Taehyung.

"Aku hanya bercanda, kalau mau tidur tidur lah! Kalau mau ganti baju, ini pakai piyama noonaku, mungkin kau tidak akan nyaman tidur menggunakan pakaian seperti itu. Aku akan mengerjakan skripsi ku. Jadi tak usah khawatir."
Taehyung bangkit dari tempat tidur dan mengambilkan piyama untuk Seulgi yang ada di dalam lemari.

"Ah tidak perlu, begini saja."

"Terserah kau."
Jawab Taehyung sibuk dengan Macbooknya di atas sofa.

Pukul 12:00 pm. Seulgi masih terjaga.

"Taehyung-sshi? Kau tidak tidur?" Tanya Seulgi gelisah.

"Astaga, kupikir kau sudah tidur. Iya sebentar lagi Aku akan tidur. Kenapa? Kau takut Aku berbuat macam-macam?"

"Hu'um."

"Ah baiklah, Aku akan tidur." Taehyung menutup Macbooknya dan berbaring di atas sofa dan memejamkan matanya.

Tak lama akhirnya Seulgi pun juga tertidur.

Archery Fairy Kang Seulgi (re-write)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang