Hari H,pagi jam 08.00.Aku mengenakan kemeja biru laut, celana panjang kain hitam,dan songkok Nasional.Rambutku sudah klimis karena disisir,diminyaki dengan pomade,lalu aku memakai songkok Nasional hitam di kepala.
Aku sudah gagah hanya memakan ini.Afi yang kebetulan disampingku berkelakar,
"Oh lihat saudara-saudara ,sekarang Peter Peker sudah siap dengan kemejanya dan menanggalkan pakaian laba-labanya."
"Diam lu !" Kataku agak dengan nada agak tinggi.Huh kenapa sih aku pakai nama Spiderman di bus kemarin ?!
Aku bertanya pada dia,"oh iya kita ujian di klas mana bro?"
"Kelas 7C" Jawab Afi.
Aku tidak berkomentar,sebelum keberangkatan ku ke pondok sialan ini Babe mendaftarkan ku lewat laptop melalui Gmail Baitul Iman.
Masih segar ingatanku ketika malam-malam buta itu aku melihat pesan dari Gus Udin lewat Gmail,
"Untuk santri yang bernama Hudzail dari Jakarta.Mohon maaf kami tidak menerima santri baru yang menempati bangku kelas selain kelas 1.Mohon diterima,ananda harap menyelesaikan kelas satu dulu
"
Ingin saat itu aku membanting laptop,ya aku sudah kelas 3 SMP dan satu tahun lagi aku sudah di kursi SMA kalau bukan karena D.O.Jadilah aku penghuni kelas 1 bersama anak-anak lulusan SD yang masih ingusan.Tiba-tiba terdengar teriakan,
"CEPAT-CEPAT, MASUK KE KELAS SEGERA !"Aku kenal suara itu.Itu adalah Bodyguard pertama kemarin.Namanya adalah Harun,Ketua Rois Ikatan Santri Baitul Iman.
"Nggeh mas."kata beberapa santri yang junior.
Aku heran kenapa banyak santri yang takut dengan dia? Padahal dia hanya manusia dengan tingginya yang setara dengan hidungku.
Harun memakai pakaian yang sama seperti kemarin.Jas,kemeja,sarung, songkok nasional.
Harun adalah pemuda yang berperawakan gempal tapi ubuhnya kurus,keningnya menonjol,alisnya tebal seolah mengatakan bahwa dia adalah lelaki yang garang.Dia juga memiliki aura wibawa yang ditakuti seluruh santri.Kecuali aku.
Sadar bahwa aku sedang menatap nya,Harun mendekat kepadaku lalu mencengkram kerah kemejaku,
"Kamu kalau sampai berani sama Asatidz disini,awas kamu! "
Aku melepas cengkeraman nya dengan kasar dan berbicara dengan lantang ,
"EMANG LU SIAPA NJING ! GUE BUKAN BABU LU DAN LU BUKAN BABE GUE.JANGAN ASAL NGOMONG !LU BELUM TAU SIAPA GUE."
Harun hanya terkekeh dan tersenyum sinis,"Emang saya takut hah ?! Kamu anak kemarin sore jangan sok keras !"
Aku menggeram kemudian melayangkan tinju ke wajahnya.Matanya benar-benar awas,begitu ada reaksi pasti aksi dan instingnya sangat bagus.
Tinjuku sangat cepat tapi dia segera memegang tanganku lalu meninju ulu hatiku.
BBUOOOK !!
Mataku terbelalak menahan rasa keram di dada.Nafasku mau berhenti.Aku memegangi dada yang terasa nyeri dan berusaha bernafas.
Seluruh tatapan santri tertuju padaku tapi kebanyakan mereka memilih tidak ikut campur dan menontonku.
Harun menatap ku ganas.Aku balas menatap nya dengan tajam dan menghardik dengan suara terputus-putus,
"Awas lu nanti,jam 11 kita di lapangan.Lapangan luas."
Harun menyeringai dengan tatapan super sinis,"Ku tunggu janjimu."
*************
Perang bolpoin dimulai,setiap peserta ujian berusaha menjawab soal dengan benar.Soal tes masuk sini adalah campuran antara soal IPS, Matematika,IPA,PKN, Bahasa Indonesia,dan Agama.
Aku sudah terbiasa dengan soal seperti ini,aku sudah kelas 3 SMP, mengerjakan soal kelas 6 SD bukan masalah bagiku.
Aku asal-asalan menjawab penting benar karena aku sudah tahu.Prinsipku mengerjakan ujian adalah,
"Gagal sudah wajar dan berhasil adalah hoki."
Soal terasa dan mulus.Sebenarnya setelah soal "campuran"itu dikumpulkan,Gus Udin selaku penjaga ruang kelas 7C membagikan soal baru.
Aku menatap soal itu lekat-lekat.Soal itu bertuliskan huruf dan aksara yang belum pernah kulihat seumur hidupku,
١.ما هذا ؟ هذا ....
ا.مكتبة ب. كتب ج. قلمة. د.مصبحة
٢.ما معنا لغة العربية " Aku"
ا.انت ب. ابن. ج. أنتم. د. انا
Dan lain-lain.Aku tidak tahu ,soal apa ini? Aku belum pernah belajar aksara ini.Aksara Jawa saja susahnya pake banget apalagi ini !.Aku baru tahu ini soal tersusah seumur hidup ku.Tanganku mengacak-acak rambut dan bingung harus menjawab apa.
Ide terlintas muncul.Ya, kenapa tidak ngawur ?Aku meraih Bolpoin Pilot kemudian menjawab soal dengan ngawur.Yang kutahu soal ini hanya pilihan ganda maka aku menjawab 1nomor dengan asal-asalan.
Tanpa pikir panjang aku serahkan soal itu pada Gus Udin.Gus Udin terbengong-bengong melihatku.
"Lu kenapa ?"tanyaku padanya.Para calon santri kaget dengan nada bicaraku.Tidak punya adab.
Gus Udin hanya tersenyum lalu bertanya,"Sudah selesai ? Cepat sekali.Baru 30 detik,gak dikoreksi dulu ?"
Aku hanya menggeleng lalu berujar,
"Gue pengen cepet selesai,soalnya susah,gue kagak paham, walaupun dikoreksi tetep salah semua."
Gus Udin hanya mengangguk,dia lalu memasukkan kertas soal dan LJK ke dalam map cokelat tua.
"Oke,Mas Hudzail boleh keluar "Kata Gus Udin.
Aku bersorak dalam hati.Kakiku riang meninggalkan Gus Udin yang justru asyik push rank di Hp nya.
Ini jam 09.00,dua jam lagi untuk duel dengan Harun.Ya kalau bisa sih di lapangan biar lebih gaya.
Masih 2 jam. Ah Bodoamat,aku langsung melesat ke lapangan Voli Baitul Iman.Kebetulan dia berada di pojok lapangan sedang duduk-duduk menghafal buku yang entah aku belum tentu bisa menghafalnya.
Aku lalu mendekatinya.Setelah berada 1 Meter di belakangnya aku langsung mengarah kan tinju ke leher kirinya.Insting nya sangat bagus,Harun langsung menghindar tanpa melihatku.Dia lantas bangkit berdiri setegak tiang bendera.
"Heh,anak baru ! Bukankah 2 jam lagi? Sabar dulu dong!"protesnya.
👟
Eh Kok sepi sih ?🤔
silakan komen disini...jangan malu-malu.Btw maaf lama gak update gw selalu repot masalahnya.😰Terimakasih... terimakasih.🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiai Sendal
Ficción GeneralSinopsis: "Rasa sakit yang menjalar di urat-urat wajah.Satu tamparan mengenai pas di wajahku.Selanjutnya tamparan kedua mengenai hidungku.panas menghangatkan hidung tapi tidak sampai pecah". Ucel,anak genk Jakarta rela di D.o akibat berkelahi.Belum...