Lelaki hologram

lelaki pembully

"Dari mana kau mengetahui hal ini?" Tanya Tammy heran.

"Ayah propesor memberitahu ku, katanya Alwi meninggal karena ia dibully teman kelasnya, namun mereka tak masuk penjara karena masih dibawah umur." Ucap Alwibot.
Tak terasa setetes air mata perlahan turun dari mepepah mata menuju pipi, akibat teringat kejadian yang menimpa adiknya dahulu.

"Kak, jangan sedih.. aku akan berusaha untuk menjadi Alwi adik kk." Ucap Alwibot perlahan menghapus air mata Tammy.

Bel pun berbunyi, tanda siswa akan memulai pelajaran nya, mereka berdua kemudian berjalan menuju kelas masing masing, tak sengaja Alwibot menyenggol salah satu guru disana.

"Aduh." Ucap guru itu.

"Ma.. maap buk." Ucap Alwibot.

"Iya gak papa, ehk.. kamu Alwi?" Tanya buk guru.

"Iya dia Alwi adik saya." Sahut Tammy.

"Bukankah dia sudah..

"Gak, dia masih hidup, misi buk, kami mau masuk kelas." Lanjut Tammy lalu berjalan meninggalkan guru itu.

***

"Alwibot, ini kelas kamu, ingat jangan percaya pada siapapun selain aku." Tegas Tammy yang khawatir.

"Baik kak," balas Alwibot.

"Okey, kk tinggal ya, bay." Ucapnya meninggalkan Alwibot.

Perlahan Alwibot melangkahkan kakinya kedalam kelas itu. Kelas IX-B kelas paling ribut disekolah. Sampailah ia diambang pintu, dan mulai memasuki ruangan itu, rusuh, dan ketika ia masuk semua terkejut.

"Selamat pagi." Ucapnya santay.

"Itu Alwi?" Ucap Rey ketua kelas, dan karna reflex ia melemparkan botol minum kearah Alwibot.

Bruk, untung saja serangan itu di tangkis olehnya dengan sigap. Tentu saja semua terkecoh melihat Alwi yang sekarang.

"Hebat!" Ucap Suheil yang tadi menyapa Alwibot.

"K.. kau Alwi?" Tanya Rey, ia adalah adik dari Arnold yang sering membully Tammy.

"Iya, aku Alwi." Ucapnya mengibas ngibaskan jas yang ia kenakan, lalu duduk di kursi kosong dengan santay nya.

"Alwi yang sekarang berbeda sekali." Batin Rey melirik kearahnya.

Tak lama kemudian, datanglah wali kelas mereka bernama pak Josua.

"Silahkan duduk."

Next