Aku bangun dari tempat tidurku. Kulihat jam dindingku sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Aku duduk di atas tempat tidur, dan berusaha mengumpulkan semua nyawaku. Aku tidur sendiri di atas kasur. Dan baru saja aku teringat, semalam kan aku tidur dibawah
Bagimana bisa tiba-tiba aku sudah ada dia atas sini?
Setelah aku mengumpulkan seluruh nyawaku, aku pergi keluar kamar. Aku berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum.
"Mira, mira... kebiasaan ih kamu bangun siang! kasian ini suami kamu kelaperan," oceh Bunda memarahiku
"Alah biarin, Bun! nanti dia juga bakalan makan sendiri."
"Eh, ehhh! Jangan kaya gitu, Bunda gak pernah ngajarin kamu ngomong kaya gitu, udah sana cepet mandi trus makan!" Bunda mendorongku untuk segera mandi.
Setelah selesai mandi, aku pergi ke dapur untuk sarapan. Mereka semua menungguku. Setelah makan, aku membereskan piring dan gelas kotor bekas makan. Di meja makan, Ayah dan pria menyebalkan itu sedang asyik mengobrol.
"Yah, hari ini saya mau ajak Mira pindahan ke rumah saya," kata pria menyebalkan itu ke Ayahku.
"Ya udah, nanti Ayah suruh Pak Supri bantuin kamu pindahan ya?"
Aku terkejut setelah mendengar percakapan mereka berdua, refleks aku langsung berlari dari arah dapur ke meja makan untuk menanyakan kebenarannya.
"Om, kok gak bilang sih kalo mau ngajak aku pindah?"
"Ya ini kan saya sudah bilang sama Ayah,"
"Ayah? Om panggil Ayah aku Ayah? "
"Iya lah, kan sekarang dia Ayah saya juga,"
"Mir, kok kamu masih panggil menantu kesayangan Ayah ini Om sih?" tanya Ayah padaku.
"Apa? Kesayangan? Ya ini cara Mira untuk menghormati orang yang lebih tua, Yah!"
"Jangan panggil Om juga lah. Kalian kan udah suami istri, harusnya kamu panggil dia Mas atau sayang gitu, biar enak kalo di denger," perintah Ayah, sekarang pria menyebalkan itu hanya tersenyum puas ke arahku, dia merasa Ayah sedang membelanya. Aku hanya mengiyakannya saja agar Ayah tak memarahiku lagi.
"Tapi kan, Om gak bilang ke aku kalo mau pindahan, aku pokoknya gak mau, titik!"
"Mira, jangan kaya gitu ah, gak baik! kamu sekarang kan sudah jadi istrinya Satrio, jadi sekarang kamu harus nurut apa kata dia."
"Ayah! kok Ayah terus terusan belain dia sih?"
"Ayah gak belain dia sayang, Ayah cuman bilangin kamu aja. Kamu itu harusnya nurut apa kata suami,"
"Dengerin itu kata Ayah," sahut Bunda
"Trus kalo dia nyuruh Mira nyemplung masuk ke dalam sumur aku harus nyemplung sumur gitu?" lalu aku meninggalkan mereka berdua yang masih berbincang -bincang ria itu ke dalam dapur.
"Miraaa!"teriak pelan Ayahku,"Maafin anak Ayah ya. Ayah dari dulu selalu manjain Mira, mangkanya dia jadi agak susah diatur kaya gini," ucap Ayah
Aku mendengar Ayah berkata kepada dokter sinting itu
"Iya Yah, Satrio paham."
Aku masih berkutik di dapur. Masih sibuk mencuci tumpukan piring kotor ini.
"Mir, sekalian cuciin piring kotor punya Mas ya! Mas buru buru mau pergi, ada janjian nih! daaaa.."
"Mas!! nambah nambahin kerjaan aja!" teriakku.
Dia kakakku, namanya Bayu, Bayu Samudra. Dia satu satunya saudara kandungku sekaligus musuh bebuyutanku sedari aku kecil. Kami berdua juga memiliki julukan Tom & Jerry di rumah, karena setiap kami kumpul pasti ada saja yang kami ributkan. Meskipun begitu, aku tetap menyayanginya, tak jarang kadang aku juga membencinya.
Dia bekerja di salah satu Bank terkemuka di indonesia. Dia terkejut saat aku akan dijodohkan dengan dokter sinting itu, karena dia juga sempat menentang pernikahanku, namun apa daya pada akhirnya dia juga hanya bisa pasrah dengan perjodohan ini.
Hari ini hari minggu, hari ini pria menyebalkan itu sedang libur, tak ada jadwal control ke rumah sakit ataupun jadwal buka praktek. Siang ini dia mengajakku untuk pindah ke rumahnya. Sebenernya aku gak mau tapi mau gimana lagi, aku sadar sekarang aku adalah istri dari suamiku yang menyebalkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGANTIN DADAKAN ✔ [ Sudah Terbit]
RomanceSindrom perfeksionis telah menjalar ke dalam kehidupan milik Mira Mariana, seorang dara cantik yang terkesan naif, namun juga keras kepala. Dari dulu dia selalu menginginkan hidup yang sempurna seperti yang dia harapkan. Dia akan melakukan berbagai...