Weekend datang dengan cepat. Ku tagih janji yang sempat ia janjikan kemarin. Aku merasa jenuh karena selama ini aku selalu saja dibuat tegang dan emosi oleh pria menyebalkan itu. Jadi aku memanfaatkan saja kesempatan ini untuk mengajaknya liburan.
"Mas, aku mau nagih janji yang kemarin." ucapku dengan nada yang sedikit agak manja
"Tumben kamu manja ke saya? habis makan apa kamu?" tanyanya dengan sedikit heran.
"Aku mau nagih janji ke Mas."
"Janji apa?"
"Yang kemarin, katanya Mas janji bakalan nurutin semua permintaaan yang aku minta?"
"Jadi sekarang kamu mau apa?"
"Aku mau liburan, Mas. Liburan yuk, bosen nih dirumah terus!" ajakku
"Kamu manja gini pas lagi ada maunya aja ya?"
"Ayo lah, Mas.. "sambil memasang wajah memelas kepadanya.
"Mau kemana?"
"Ke pantai aja yuk!"
"Ya sudah, Ayo. Sekalian kita sewa villa buat honeymoon ya?"
"Kita liburan aja ya, Mas. Jangan honeymoon."
"Kita lihat saja nanti."
Aku menyiapkan sarapan, setelah itu aku mandi dan menyiapkan beberapa kepeluan yang akan kita bawa. Setelah kami sarapan, kita bersiap siap untuk berangkat. Tiba tiba ponselku berdering dari dalam tas slempangku. Ternyata Tika menelpon.
"Hallo ada apa, Tik? tumben kamu udah bangun? Ada apa pagi pagi nelpon?" tanyaku.
"Lo tinggal sama kak sepupu lo kan? yang kemaren nikah itu kan?"
"Iya, kenapa emang?"
"Nama suami kakak sepupu lo itu dr. Satrio Bagaskara,Sp.A yang spesialis anak itu kan?"
"Iya Tik, bener. Memangnya kenapa?"
"Ya udah cepet gih bukain gerbang rumah lo. Gue sama Kak Dimas ada di depan pintu gerbang lo nih!"
Lalu aku mengintip mereka dari balik gorden. Ternyata mereka benar benar kemari. Aku panik!
"Tik bentar ya Tik! Aku masih belum kuat buat bangun nih! bentar ya aku panggilkan Mas Satrio buat bukain pintu! Bye!" dan aku langsung mematikan telponnya.
Panik, ku panggil Mas Satrio dan bilang ke dia kalo Tika dan Kak Dimas datang kesini, dia juga terlihat panik. Kami yang sudah berpakaian rapih langsung mengganti pakaian kami dengan pakaian yang biasa kami gunakan saat di rumah.
"Mas, jangan ngintip aku ya!" seruku.
Namun tanpa sengaja aku melihatnya sedang membuka kemejanya, terlihat dada bidang dan perut kotak kotak itu. Aku menelan ludahku. Kenapa tiba tiba pikiranku menjadi tidak fokus?
Fokus, Mir! fokus!
Aku mulai membuka satu persatu pakaianku. Aku berganti pakaian dengan was was, aku selalu menoleh kebelakang, takut suami menyebalkanku itu melihat tubuhku yang selalu aku tutup. Saat aku menoleh, aku melihat pria sintingku ini yang juga melihat ke arahku.
Ah! dia melihatku saat aku hanya menggunakan tanktop saja!
Dia melihat hampir setengah punggungku yang tak tertutup kain. Dengan refleks dia langsung mengalihkan pandangannya. Aku cepat cepat langsung menggunakan baju lengan panjangku dan segera menggunakan hijabku.
"Mas, mana kuncin kamar sebelah?"
Dia mengambilkanku kunci dari dalam lacinya.
"Kamu alihkan perhatian mereka, sedangkan aku mau pindahin barang barangku ke kamar sebelah. Jangan biarin mereka masuk sebelum aku kasih kode."
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGANTIN DADAKAN ✔ [ Sudah Terbit]
RomanceSindrom perfeksionis telah menjalar ke dalam kehidupan milik Mira Mariana, seorang dara cantik yang terkesan naif, namun juga keras kepala. Dari dulu dia selalu menginginkan hidup yang sempurna seperti yang dia harapkan. Dia akan melakukan berbagai...