BAB 21 : Suami Siaga

4.1K 234 0
                                    

Semenjak aku hamil, Mas Satrio lebih overprotective kepadaku. Bahkan untuk beberapa hal kecil seperti makanan, minuman ataupun kegiatan yang biasa aku lakukan. Di kehamilan pertamaku ini, aku sering merasa jika badanku menjadi lebih lemas dan mudah sekali merasa mual. Mas Satrio mengajakku untuk menemui dokter Vera, untuk mengecek kehamilanku dan konsultasi tentang kehamilan pertamaku.

***

Hari ini aku datang ke klinik milik dokter Vera, dan saat ini aku masih mengantri. Salah satu pegawai dokter Vera memanggil namaku, aku dan suamiku dipersilakan untuk masuk.

"Hai, Mir! gimana kabarnya?" sapa dokter Vera yang ramah itu padaku.

"Baik, Mbak!" aku pun tersenyum membalas senyumannya.

"Kenapa nih kamu dateng kesini? Udah isi ya?" tanyanya

"Iya, Ver! coba cepet di cek! Saya sudah penasaran sekali!" sambung Mas Satrio

Setelah itu dokter Vera mengecek kandunganku. Dia mengecek kandunganku di dalam monitor USG. terlihat ada sebuah bulatan kecil berbentuk seperti kepala jarum pentul yang berada di dalam perutku. Dia mengatakan jika saat ini kandunganku sudah menginjak usia tiga minggu. Dokter Vera memberiku selamat.

"Di usia tiga minggu ini adalah usia yang sangat rentan mengalami keguguran, apalagi ini juga kehamilan pertama kamu kan, Mir. Jadi sebaiknya kamu jangan banyak melakukan aktivitas berat, seperti olahraga yang berlebihan atau aktivitas yang melelahkan. Kamu jaga ya kehamilann kamu ini Mir. " ia menasehatiku.

"Kalo aku sering mengalami mual mual sama badanku sering jadi lemes itu wajar gak sih, Mbak?" tanyaku

"Wanita hamil itu wajar kok mengalami yang namanya 'morning sicknerss'. Morning sickness terjadi karena ada perubahan hormon yang biasanya terjadi di trisemester awal kehamilan." jawabnya

Lalu kami menanyakan apa kemungkinan hal yang akan terjadi saat kehamilanku sudah mulai membesar, wajarlah aku akan menjadi seorang ibu muda, jadi aku harus mengantisipasi hal hal yang akan terjadi. Lalu dokter Vera memberikanku beberapa obat, salah satu diantaranya adalah obat pereda mual.

***

Setelah aku pulang dari klinik dokter Vera, Mas Satrio menyuruhku untuk segera beristirahat. Dan kami segera tidur untuk mengisi tenaga kami. Untung saja besok hari minggu, jadi pekerjaanku tidak terlalu banyak.

Keesokan harinya, dia tetap memaksaku untuk tetap beristirahat di atas kasur. Lalu dia mengerjakan semua pekerjaan yang biasanya aku lakukan, seperti memasak, menyapu dan mencucui baju. Awalnya aku menolaknya, tapi dia tetap memaksaku untuk tetap beristirahat.

Ah, aku senang sekali! hari ini aku seperti menjadi putri, dan pria menyebalkan itu yang menjadi pelayanku.

Saat sarapan, dia membuatkanku Sup ayam dengan banyak taburan sayuran. Lalu dia menyuapiku, sampai makanan yang ada di dalam mangkok itu habis.

"Makan yang banyak ya anak, Ayah! biar kamu cepet besar! Ayah sudah tidak sabar ingin segera melihatmu!" dia mengusap usap perutku.

Aku hanya bisa tersenyum melihat kelakuan yang barusan dia lakukan. Aku kira dokter sinting ini akan marah jika aku hamil, ternyata pikiranku salah. Dia nampak begitu bahagia dan sangat antusias dengan kehamilan pertamaku ini. Dia malah menciumi perutku yang menonjol karena gumpalan lemak yang ada di perutku. Sehat sehat ya anakku, Ayah dan Ibu sayang kamu.

PENGANTIN DADAKAN ✔  [ Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang