eighteen

1.5K 128 16
                                    

Bersiaplah untuk akhir yang tak terduga

~oo0oo~
***

*
*

Sama seperti sebelumnya, kali ini lagi dengan paksaan dan keras kepalanya Jimin kembali sekolah. Kondisinya memang tak memburuk dan tak bisa juga dikatakan baik.  Tapi dengan berbagai alasan dan cara akhirnya Jimin berhasil meyakinkan sang nenek bahwasanya ia sanggup untuk kembali sekolah.

Pasal pembullyan yang ia terima di sekolah masih menjadi rahasia antara ia dan Taehyung. Saat sadar dari pingsan nya, Jimin memohon pada Taehyung tuk tutup mulut pasal masalah itu. Berjanji akan menjelaskan semuanya pada orang orang yang telah Jimin bodohi dibalik senyum nya. Tapi Jimin meminta waktu untuk itu, sehingga Taehyung hanya menghela nafas dan menyetujui nya.

''Jangan lupakan makan siang mu, minum obat dan jangan lepas jaket mu arraso."

Jimin hanya mengangguk sembari menikmati rasa manis dari permen yang berada dalam genggaman nya.

Tak boleh melakukan ini dan itu, berakhirlah ia dengan duduk di bangku taman di depan rumah.

Sembari menikmati angin pagi, menunggu Taehyung menjemputnya dengan 3 buah permen dalam genggaman nya.

Tak cukup semenit usai sang nenek datang tuk memberikan susu dan kembali masuk, mobil sport hitam berhenti tepat di depan pagar yg tinggi nya hanya sebatas pinggang orang dewasa. 

Taehyung keluar dari kursi penumpang dengan wajah di tekuk. Sedangkan dari bagian sopir, Namjon keluar dengan kemeja putih dan celana hitam. Jangan lupakan kaca mata serta tas lebar berisi buku di tangan kanan nya. Sungguh sosok murid yang teladan.

''Kau sudah selesai Jim? " Namjon berjalan mendekat dengan senyum, meninggalkan Taehyung yang bersandar pada pintu mobil masih dengan wajah kesal.

''Tentu Hyung" Jimin berdiri dan berjalan mendekat dengan tas di punggung kanan nya.

Permen tadi masih setia berkelumun   di dalam mulut nya, 2 diantara nya sudah bersemayam di saku baju Jimin.

''NEK, AKU PERGI DULU "  dari luar Jimin berteriak.

Sang nenek yang tengah merajut di teras terkejut dan hanya bisa menggeleng. Bersyukur ia tak memiliki riwayat penyakit jantung.

''HATI-HATI DI JALAN, INGAT PESAN NENEK "

Dengan teriakan sang nenek membalas, melambaikan tangan pada sang cucu. Jimin tersenyum dan ikut melambaikan tangan, Namjon dan Taehyung juga ikut melambai seperti salam pamit.

''Kajja kita berangkat."

Mobil hitam itu berlalu memecah kerumunan kota Seoul.

*
*
*

Kedua kaum hawa itu tengah duduk di sebuah restoran Italia ternama. Suara piano berirama mengiring mata ya g kini tengah saling tatap-tatapan.

''Apalagi yang kau mau?!'' Hye Ju membuka pembicaraan, wajah nya sarat dan terlihat menahan amarah.

''Hey nyonya Park, jangan marah marah. Jika selalu marah-marah kau akan cepat tua, dan yah suami mu tak punya alasan untuk tidak menduakan istri nya yang sudah tak cantik lagi karena tua " balas si wanita dengan pakaian casual itu.

BLOOD  SWEAT AND TEARS  [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang