Boleh kan yah Hye kasih minimum vote 😁 100 vote bakal next chapter 😘
~nearing the end ~
*****
Seusai mengancam sang kakak yang hasil nya adalah zonk , Jungkook si siluman jadi- jadian itu memutuskan untuk bermain sebentar di game center.
Toh ia bilang tak ingin pulang bukan, tak mau menunggu lebih lama bocah itu malah pergi dari jembatan sungai Han.
Kata-kata Hoseok itu mutlak di telinga Jungkook, sekali sang kakak bilang tidak maka ia tak akan menjemput nya. Meski yang kalian semua tahu Hoseok telah bergerak untuk menjemput bocah manja itu.
Sedikit bercerita siapa itu Hoseok dan apa hubungannya dengan Jungkook.
Yang kalian tahu mereka adalah kakak adik yang hidup dengan selalu bertengkar namun terkesan lucu.
Dibalik tirai bahagia itu, keduanya coba melupakan fakta menyakitkan. Seakan bahwa fakta itu tak pernah ada dalam hidup mereka, coba mengubur dan melupakan nya. Fakta menyakitkan diantara hubungan mereka, saudara tiri.
Keduanya sangat benci dengan kata itu, jika boleh meminta mereka ingin terlahir dari satu rahim yang sama dan ayah yang sama. Namun sayang, keduanya terlahir dari rahim yang berbeda dan ayah yang tak sama. Namun takdir gak pernah berbohong bukan, untuk mencapai tujuan nya takdir mengorbankan segalanya. Dan itulah membuat Hoseok bertemu Jungkook bocah kecil yang menangis dalam pelukan seorang pemuda.
Hoseok saat itu cukup paham dan mengerti situasi, dimana sang ibu kembali mengucapkan janji suci pernikahan dengan pria lain selain ayah nya. Ia juga masih ingat jelas hari dimana pemuda itu mengatakan jika ia akan menjadi ayah Hoseok mulai saat itu. Pemuda itu juga memberikan Hoseok seorang adik, adik kecil yg manis di awal dan membuatnya kesal saat dewasa.
Adik yg imut saat kecil namun amit-amit saat besar.
Dan mungkin Jungkook bisa melupakan semua fakta itu akan tetapi tidak untuk Hoseok, ia sudah cukup dewasa saat itu semua terjadi.
Dan saat ini ia bersyukur karena Jungkook dan ayahnya datang ke kehidupan Hoseok serta sang ibu. Membuat senyum ibunya kembali terukir dan membuat ia merasakan kasih sayang ayah lagi.
*
*
*''Bagaimana dengan bermain game Tae, sungguh aku sangat bosan. Tidak di rumah sakit tidak di rumah kenapa aku hanya boleh tidur eoh"
Jimin kembali mengeluh, jika saja bungsu Kim itu menghitung nya ini sudah kali ke 10 sulung Park itu mengeluh.
''Janji mu apa eoh,tak akan melakukan apapun yang kami larang, jadi turuti saja perintah kami"
Taehyung mendelik kesal, Jimin berubah menjadi bayi ketika sakit dan itu baru saja Taehyung ketahui.
''Hey kapan aku berjanji seperti itu eoh, aku berjanji agar tidak kelelahan saja bukan nya tak melakukan apapun " Jimin beralih menatap jendela dengan gurat kesal.
Taehyung menghela nafas panjang, lelah dan takut kedua elemen emosi itu bercampur dalam pikiran nya saat ini.
''Terserah mu ingin melakukan apa " Taehyung berdiri dan beranjak keluar.
Mungkin keruang tamu karena kecil kemungkinan Taehyung akan pergi meninggalkan Jimin sendirian.
Nyonya Park?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD SWEAT AND TEARS [ Slow Update ]
FantasyBrothership✓ [Follow sebelum baca ] ''Saat darah ku berhenti mengalir, ketika keringat ku sudah membeku, air mata ku tak bisa lagi menetes, apa kah itu saat nya aku harus menyerah??" Atau Tetap bertahan di dunia yang kejam . Start Writing 👉 5 Janu...