fourteen~

2.5K 194 158
                                    


Never regret for every decision you make

*****
***
*
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

''Kondisinya sudah membaik, memang belum sembuh total, tapi Ji-hyun sudah bisa pulang dan kembali ke Korea untuk melakukan rawat jalan. "

''Hari ini ia sudah boleh pulang, tak ada efek samping dari koma bahkan operasi itu,ini sungguh keberuntungan yang luar biasa tuan"

Pemuda itu, dengan jas putih serta kertas kertas dianogsa yang menunjukkan segala hasil positif yang Ji-hyun jalani 3 tahun ini.

Bayangkan tidur selama 3 tahun, mungkin dongeng putri tidur sudah berganti alur dan judul menjadi pangeran tidur.

Ia bahkan memecah rekor dengan bertahan dari kecelakaan itu hingga 3 tahun. Tak heran banyak Dokter selalu membujuk keluarga Park agar ikhlas dan coba menyumbangkan organ penting sang putra demi kebahagiaan putra mereka.

Singkatnya para tim medis ingin membuat Ji-hyun tenang dengan sendirinya.

Tetapi keluarga Park tak pernah menuruti apa yang dokter katakan. Putra mereka masih hidup, bungsu Park hanya lelah dengan dunia sementara dan akan segera kembali, itu yang selalu mereka lontarkan.

Toh mereka punya uang, bukankah semua dapat dibeli dengan uang, meski mereka sadar jika nyawa tak sebanding dengan puluhan triliun kekayaan mereka.

Jangan kan nyawa, bahkan kasih sayang dan tulus nya pengorbanan tak bisa di beli dengan itu. Jika bisa sejak dulu Jimin sudah membelinya bukan.

Sejak kecelakaan 3 tahun yang lalu, sejak Jimin juga ikut kehilangan kasih sayang ibu.










*

'Kau ingin jadi anak berbakti bukan, maka berikan hal yg berharga dalam hidup mu, serahkan ginjal mu untuk putra ku '

*





.
.
.

'' Kau benar-benar harus menjaga kondisi mu Jim, lusa sepulang sekolah kau harus melakukan check up untuk persiapan operasi  secepat nya Jim. Tak bisa lagi ditunda, cuci darah tak akan memperbaiki keadaan mu, Hyung mohon agar menurut ne"

Keadaan menjadi tegang setelah beberapa menit yang lalu Jin tiba-tiba menangis seusai menerima telepon. Dan dengan jomblang nya Jin berkata Jimin akan sembuh, entah janji atau apa pun itu perkataan Jin membuat semua orang terkejut.

''Bagaimana dengan prosedur operasi nya nak, apa itu operasi yang memakan waktu lama dan berbahaya" nyonya Park menatap Jin dengan harap harap cemas.

Bukankah seminggu yang lalu cucu nya itu baru di operasi, yang bahkan hampir merenggut nyawanya. Dan sekarang ia harus menjalani operasi lagi,bahkan mungkin untuk kedepan nya ia juga akan melakukan operasi.

Ingat jika yg mengrogoti tubuh Jimin bukan hanya bakteri yang merusak paru-paru atau ginjal. Jimin punya teman setia yang selalu datang ketika Jimin tertekan, ingat dengan Leukimia .

''Operasi ini akan berjalan lancar dan cepat jika kondisi Jimin stabil halmoeni. Kita hanya perlu menjaga pola makan Jimin agar kondisi nya tetap stabil hingga hari 'H' nya datang." Jin tersenyum.

Menggenggam jemari keriput itu, ia sekarang merasakan. Rasa yang dulu ia berikan kepada kedua orang tua nya, rasa takut kehilangan orang yang sangat kita sayang .

BLOOD  SWEAT AND TEARS  [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang