***
''Lusa adalah acara kenaikan kelas dan pelepasan para Sunbae. Kau ikut tidak Tae."Jimin mencoba membuka pembicara selepas membuat Taehyung kesal setengah mati.
Tapi nyatanya Taehyung tetap diam, terlanjur kesal kata nya. Ingat ia hanya diam toh, tidak main hp atau pun melakukan sesuatu yang lain. Benar-benar diam, 😌
''Hey bisa tidak kesal nya kau tunda dulu. Setidaknya dengarkan aku Tae " Jimin memberengut kesal .
Taehyung berdecih dan menoleh menghadap Jimin, menatap tajam namun terkesan bahwa ia sedang merajuk jadi nya tak menyeramkan deh.
''Kau pikir kesal ku sama seperti film Spongebob mu yang bisa di tunda." Jawab nya lebih kesal.
Sungguh Jimin yang di depannya ini benar-benar bukan Jimin yang ia temui 1 Minggu yang lalu.
Hey, tapi ingat bukankah di awal bertemu Jimin memang membuat Taehyung kesal eoh. Ingat tidak aksi bunuh diri yang gagal serta cerocos panjang sulung Park itu tentang cara bunuh diri yang baik.Hal itu benar- benar membuat Taehyung kesal bercampur sadar bertapa penting' nya kehidupan.
''Ya kali saja" Jimin masih fokus pada film kesukaan nya.
Dua sahabat bodoh yang hidup di dalam air, satu spons satu bintang laut.
Cerita nya mirip seperti pertemanan Jimin dan Taehyung. Penuh dengan pertengkaran dan berakhir dengan tawa serta bercampur angka pasti dari kerinduan. Jangan lupakan sikap bodoh keduanya eoh, mereka sama- sama bodoh dan terlampau polos.
''Iss" Untuk yang kesekian kali nya bungsu Kim itu merenggut kesal.
Salah, ia salah memilih keputusan untuk menjaga bocah tengil di depan nya ini. Yang ada penyakit Taehyung bertambah ipertensi setelah asma yang ia derita.
''Jawab dulu pertanyaan ku Tae ."teriak Jimin saat Taehyung berjalanan keluar ruangan nya.
Namun bocah tengil itu hanya berjalan keluar tanpa menoleh dengan kejam nya.
Drama amat Jim 😒
Hey kemana semua orang, kenapa pria tampan dan seksi sepeti Jimin ditinggal sendirian.
Oke ku jelaskan, Taehyung baru saja keluar. Sang nenek nyonya Park juga sudah sampai sebenarnya, tapi Jin mengajak nya keluar. Sang kakak Chanyeol dan Paman nya , tentu bekerja eoh bahkan ia tak tahu jika bocah itu kambuh.
Dan berakhir lah Jimin di sini sendiri lagi.
Jimin kembali berbaring membuang jauh handphone nya, menekan pinggang nya yang mendadak nyeri.
Setetes air mata jatuh mengalir ke pipi nya, Jimin kembali menangis ketika Taehyung pergi. Bocah itu memang baik atau bodoh tak ada yang tahu.
Ia baik karena memikirkan perasaan orang namun ia bodoh karena hanya perasaan orang yang ia pikirkan, bagaimana dengan nya.
Jimin bilang ia lelah dan ingin bersama kakek. Namun Ji-hyun melarangnya, Ji-hyun bawa Jimin kembali lagi. Ya paling tidak sampai pangeran tidur itu kembali ke Seoul setelah masa pemulihan nya.
*
*
*''Ayolah eomma, aku ingin kita ke Seoul. Lagi pula aku hanya perlu kontrol toh, aku rindu Seoul eomma dan kalian kenapa tak mengajak Jimin Hyung eoh"
Sejak pagi bungsu Park itu selalu merengek kepada kedua orang tua nya.Sang ayah mah selalu kabur jika tersudut, dan berakhir sang ibu yang
disudutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD SWEAT AND TEARS [ Slow Update ]
FantasyBrothership✓ [Follow sebelum baca ] ''Saat darah ku berhenti mengalir, ketika keringat ku sudah membeku, air mata ku tak bisa lagi menetes, apa kah itu saat nya aku harus menyerah??" Atau Tetap bertahan di dunia yang kejam . Start Writing 👉 5 Janu...