Two~

4.6K 293 67
                                    

''Taehyung-ah bagaimana sekolah mu hmm, apa baik " tanya Jin menghilangkan kecanggungan saat makan.

''Baik " jawab Taehyung seadanya.

Jin hanya mengangguk pelan mendengar jawaban sang adik, bercampur kesal mungkin.

''Dan kau Jon-ie bagaimana kuliah mu, appa ingin sehabis kuliah kau langsung menjabat. Yaa dia lelah dan ingin bersantai bersama istri dan anak bungsu nya yang nakal ini" ucap Jin.

''Mimpi" cercah Taehyung kesal.

''Hei jangan bicara seperti itu eoh, mereka sayang baby lion cengeng seperti mu "Jin menggoda sembari mengusap kepala Taehyung.

''Hyunggggg, kau membuat rambut ku hancur." Rengek Taehyung.

Jin tertawa melihatnya tingkah Taehyung, mood Taehyung bertukar amat cepat. Kadang baik kadang buruk, dan malam ini mood nya sedang di mode baik. Maklum Taehyung cuma pemuda tanggung yang masih sangat labil.

''Aku akan sidang 2 bulan lagi hyung, setelah itu ujian akhir dan wisuda" kali ini Namjon yang bicara.

Semua kembali hening, Jin , Namjon dan Taehyung melanjutkan makan malamnya kembali dalam keheningan malam.

*
*

Tap tap

Langkah kaki lah yang mendominasi rumah keluarga Park saat ia. Sang Nyonya rumah sedang pergi keluar, dirumah yang tinggal adalah Jimin, dan para pelayan disana.

''Tuan muda apa kau sudah makan nak".

Seorang pelayan masuk ke kamar Jimin, mengetuk pelan sebelum masuk untuk menanyakan persepsi si tuan muda.

''Tidak Bi , eomma sedang menghukum ku.Aku tidak diperbolehkan makan" jawab Jimin sopan namun ia menunduk.

''Tidak apa sayang, eomma mu tidak ada dirumah jadi kau bisa makan hm kalau tidak makan kau bisa sakit " pelayan itu kembali berucap sembari mengelus kepala Jimin.

Jimin tersenyum bahagia, melangkah menuju ruang makan dan segera memakan makanan yang ada di atas meja.

Belum cukup lima menit berlalu pintu utama di banting keras.

Brak

Jimin terkejut bukan main saat tiba-tiba pintu terbuka dengan kerasnya.

'eomma' batin Jimin.

Wajahnya pucat, takut sang ibu akan menyakiti nya karena Jimin telah melanggar perintah wanita itu yang melarang Jimin makan malam ini.

''Sudah hebat kau rupanya ya, berani melawan perintah ku. Kau tahu aku melarang mu makan tetapi kenapa kau makan, dasar anak tak tahu diri.Hisk kenapa kau hadir dalam kehidupan ku Hiks" ucap Hye Ju yang diakhiri isakan yang membuat Jimin bingung.

Bau alkohol, ibunya mabuk? Apa terjadi sesuatu pada adik nya? Karena sang ibu tak akan jadi sekacau ini jika tak ada masalah yang menimpa adiknya, sebab sang adik adalah segala-galanya bagi sang ibu.

''Eomma ku mohon jangan menangis aku tak akan memakan nya lagi, kau ingin aku memuntahkan nya. Baiklah akan aku lakukan eomma tapi kumohon jangan menangis." Ucap Jimin yg diakhiri penuturan sendu, ia bersujud di depan sang ibu.

''Kau tak pantas Jimin, kau tak pantas berada di dunia ini Park Jimin, seharusnya kau itu tak lahir. Kau adalah sebuah kesalahan"

Kata demi kata Hye Ju lontarkan, Jimin sadar sang ibu tengah di bawah pengaruh minuman keras sehingga merancau tak jelas. Namun dalam keadaan tak sadar seperti ini saja kata kata sang ibu mampu menusuk relung hati nya hingga remuk.

BLOOD  SWEAT AND TEARS  [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang