Hye Ju terduduk, didepannya anak yang selalu ia sakiti hati nya. Anak yang tak pernah melawan sedikitpun kejahatan yang ia lakukan. Anak yang ia susui dan besarkan meski bukan dengan kasih sayang, namun hati nya tetap mencelos ketika melihat anak itu berbaring lemah saat ini.
Selama ini Jimin memang selalu mendapat perlakuan buruk, namun tak pernah sampai dirawat. Atau bahkan masuk rumah sakit, sekalipun sang suami yang pulang dan memarahi nya (Jimin).
'' Kau hhhh kenapa harus kau " ia menatap anak itu sendu.
Sadar ia sadar hal yang ia perbuat selama ini salah.
Tangan nya bergerak mendekat menyentuh tangan kurus itu. Tersirat sedikit dihatinya rasa bersalah serta rasa takut kehilangan.
Tapi kembali ia di hempas memori yang mengingatkan nya pada kesalahan terbesar Jimin lahir ke dunia. Kenyataan bahwa sesungguhnya kelahiran Jimin hanyalah kesalahan yang tidak pernah di harapkan.
Tersentak, tangan nya yang menyentuh tubuh dingin itu tersentak. Sontak ia melepas pegangan nya dan berdiri menjauh dari si anak.
''Eughhh" lenguhan lemah itu membuat nya sedikit tersadar.
Segera ia keluar menemui dokter yang menangani Jimin.
''J-Jimin dia sudah sadar sepertinya" sampainya gugup.
Segera Jin, Chanyeol, Jae Soon dan Nyonya Park berlari masuk ke ruangan Jimin di ikuti Taehyung, meninggalkan Hye Ju sendiri.
Jin mulai memeriksa keadaan Jimin satu persatu, sedangkan Nyonya Park berdiri disampingnya , berdoa. Semoga saja keadaan Jimin nya baik-baik saja.
Setelah lima belas menit berlalu, pemeriksaan pun selesai. Raut wajah nya tak lagi rumit, namun senyum terpapar diwajahnya.
''Dia baik-baik saja,kondisi nya benar -benar pulih dengan cepat. Mungkin ia akan segera sadar." Jelas Jin dengan senyum bahagia.
Begitu pun yang mendengar kan, Nyonya Park, Chanyeol, Jae Soon dan tanpa terkecuali Taehyung.
Bertanya apa yang membuat Hye Ju bisa masuk ke ruangan Jimin.
.
.Flashback
'' Halmoeni hiks" tangis yang sedari tadi Chanyeol tahan akhirnya jatuh di pelukan sang nenek.
'' Aigooo cucuku" ucap Nyonya Park.
'' E-eommanim ,di-dimana Jimin" tanya Hye Ju ragu.
Nyonya Park melepas peluknnya dari Chanyeol, menghapus air mata yang kembali turun. Berjalan kearah Hye Ju yang tertunduk dan
Plak
'' Kau, apa yang kau lakukan disini. Bukan- kah kau bahagia jika Jimin tiada, kau bukan ibunya. Jadi kehadiran mu tak perlu di sini, pergilah " Ucap wanita itu seusai tangan keriput itu melayang ke pipi Hye Ju.
Kata demi kata terdengar kecil namun tajam dan menusuk, membuat Hye Ju mendesir tak nyaman.
Si empu diam tak bergeming, mengingat kesalahan yang ia lakukan ia memang pantas mendapatkan ini semua.
''Halmoeni biarkanlah bibi mengunjungi Jimin ." Chanyeol yang diam akhirnya membantu Hye Ju .
Nyonya Park dengan berat hati akhirnya mengalah, mengizinkan wanita itu menemui cucu nya.
Flashdisk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD SWEAT AND TEARS [ Slow Update ]
FantasiBrothership✓ [Follow sebelum baca ] ''Saat darah ku berhenti mengalir, ketika keringat ku sudah membeku, air mata ku tak bisa lagi menetes, apa kah itu saat nya aku harus menyerah??" Atau Tetap bertahan di dunia yang kejam . Start Writing 👉 5 Janu...