''Apa Jin hyung masih sibuk" tanya Taehyung pada perawat yang sedang mengecek infus nya.
'' Dokter Kim sedang melakukan operasi mendadak, ada apa tuan apa anda butuh sesuatu" tanya sang perawat.
Taehyung hanya menggeleng dan kembali memainkan hp nya. Sesaat terlintas di benak nya kejadian tadi pagi. Ia sempat melihat siapa orang yg berbaring di atas brangkar rumah sakit tadi. Mirip sangat mirip dengan pria yang memberinya saran bunuh diri yang baik.
'Park Jimin, benarkah' batin nya.
#
#
#
#
#Lampu ruangan operasi masih menyala, ini adalah jam ke-5 operasi berlangsung sejak pukul sepuluh tadi.
Jimin masuk UGD sekitar pukul 7 pagi, menstabilkan kondisi nya butuh waktu kurang lebih 3 jam. Pukul 10 pagi operasi dilakukan,operasi yang Jimin dijalani termasuk operasi dengan prosedur berbahaya.
Sekarang sudah pukul tiga sore, dan belum ada tanda-tanda operasi akan berakhir. Di depan ruang operasi Hae young duduk sendiri menanti operasi yang belum juga usai.
Sang sopir yang ikut mengantar Jimin tadi, ke kantin untuk membeli minuman dan beberapa roti. Sedangkan orang rumah masih belum diberitahu tentang keadaan Jimin, ya terkecuali nyonya rumah itu, Hye Ju.
4 jam kemudian~~
Dan sudah berlangsung lah operasi selama 9 jam penuh, tapi pintu ruang operasi masih belum terbuka. Apa separah itu hingga operasi nya belum juga usai.
Akhirnya lampu operasi berubah hijau pertanda selesai sudah pertarungan di dalam sana. Pintu ruang operasi terbuka menampilkan Jin masih lengkap dengan seragam operasi nya, dengan sedikit bercak darah di ujung baju nya.
Berjalan menuju Nyonya besar Park yang masih menunduk, tak sadar akan keberadaan nya.
''Halmoeni" Jin menyentuh pundak wanita itu lembut, yang membuat nya terkejut dan lansung berdiri.
''Bagaimana Dok, apa cucu ku baik-baik saja" tanya nya.
Jin melepas masker operasi nya , menggenggam tangan wanita tua didepan nya. Wanita berharga bagi Jin, amat berharga.
''Cucu anda baik-baik saja, operasi nya berjalan lancar" Nyonya Park bernafas lega mendengar penuturan Jin.
''Dan maaf karena kau harus menunggu lama untuk operasi nya. Kami harus memasang pembebat di punggung cucu anda sebanyak tiga buah. Karena setelah kami periksa tulang punggung nya mengalami keretakan seperti terbentur benda tumpul cukup keras." Jelas Jin kembali dan reaksi yang diberikan Nyonya Park hanya helaan nafas untuk yang kesekian kali nya.
''Tapi Anda tenang saja halmaeoni, sekarang cucu anda baik-baik saja. Kita tinggal menunggu ia sadar" tak lama setelah perkataan itu sebuah brangkar keluar dari ruang operasi dengan seorang namja mungil di atas nya sedang terbaring lemah dengan beberapa alat bertengger pada tubuh nya.
Kenyataan itu membuat hati Nyonya besar Park teriris, cucu nya, malaikat nya sedang terbaring lemah tanpa ada satu orang pun yg menyemangati nya. Termasuk kedua orang tuanya yang bahkan tak bertanya sama sekali keadaan putra mereka.
''Kalau begitu saya akan memindah- kan pasien ke..."
''Ruang VVIP" seakan tahu sang wanita segera meminta Jimin dipindah kan keruang VVIP.
Ruangan terbaik untuk cucu nya .
''Baiklah saya akan memindahkan cucu anda ke ruang VVIP dekat dgn ruangan saya. Agar nanti saya lebih mudah memantau nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD SWEAT AND TEARS [ Slow Update ]
FantasyBrothership✓ [Follow sebelum baca ] ''Saat darah ku berhenti mengalir, ketika keringat ku sudah membeku, air mata ku tak bisa lagi menetes, apa kah itu saat nya aku harus menyerah??" Atau Tetap bertahan di dunia yang kejam . Start Writing 👉 5 Janu...