Membunuh Tanpa Menyentuh

1.4K 132 0
                                    


.
.
.
Suara tawa meledak memenuhi kamar wanita cantik yang mengenakan piama tidur tipis. Ia masih melihat berita saat ini dengan gempar meliput berita tentang Hotel Lavender Smith.

“Hahahaha, Liora sangat bodoh masuk ke dalam,” ucapnya, lalu menyesap winenya. Tatapannya jatuh pada pria tua di depannya bersama beberapa patnernya yang ikut tertawa menyaksikan berita kemalangan Liora.

“Lihat, bahkan sampai sekarang Liora masih belum keluar. Dia pasti sudah mati.” Stella mengangguk setuju dengan patnernya.

Berbeda dengan Peter Walls yang berbuah muram. Ia merasa panik dan mendapat sinyal buruk. Melihat salah satu orang Mr. Waston memberi konfirmasi mengenai Hotel Lavender Smith dan orang-orang Black Hold keluar dengan utuh, jadi mustahil Liora meninggal di sana.

Akan tetapi, kenapa dia tidak melihat gadis itu keluar. Bahkan orangnya pun mengatakan jika klan Zone lebih banyak mati di dalam dan tidak ada tanda-tanda Liora keluar dari sana.

“Ada apa denganmu, Peter?” tanya Stella menyadari raut wajah Peter.

“Aku merasa ini pertanda buruk.”

Stella berhenti meneguk winennya. Ia merasa bahkan sangat beruntung karena kematian Liora akan memberinya untung. Dengan begitu, ia mendekati Mr. Waston.

Ia menggilai pria itu sejak pertama melihatnya dan terobsesi.

“Kau hanya takut dengan Mr. Waston, Peter. Kau tenanglah, dia akan menjadi bagian dari kita,” ucap Stella penuh percaya diri. Tentu saja dia percaya diri karena Joanna sudah bersedia membantunya. Sahabatnya itu tidak pernah bercanda.

Peter mengangguk meski perasaannya semakin tidak karuan, apalagi Sadam mengatakan Mr. Waston sepertinya sedang menggila telah mengerahkan banyak anak buahnya.

“Sebenarnya Mr. Waston ini siapa? Kenapa dia bisa memiliki begitu ribuan anak buah?” batin Mr. Peter. Ia tahunya Mr. Waston memang pria kaya dan berpengaruh dalam dunia bisnis, tetapi ia yakin pria itu tidak mungkin memiliki anak buah yang mampu menghabisi anggota klan Zone dan juga anggotanya sendiri.

Alis Mr. Peter semakin bertautan mencoba mencari jawaban tentang pria yang menjadi suami dari patner kerjanya. Ia mengenali orang-orang Robert, dan bahkan pria itu tidak bergerak sama sekali saat tahu cucunya dalam bahaya.

Seolah ia tahu jika Liora tidak akan kenapa-napa. Akan tetapi, mengapa? Batin Peter semakin berkecamuk. Hingga ia mengingat gambar jelas yang dikirim orangnya.

“Ada orang dari Black Hold di sana dan beberapa klan mafia lain. Sebenarnya apa yang terjadi? Tidak mungkin mereka semua berada di tempat yang sama untuk melakukan transaksi, apalagi orang Black Hold. Mereka tidak pernah melakukan transaksi di dalam kota tanpa alasan yang kuat,” batinnya.

Brak!

Peter tersentak saat pintu ruangan Stella roboh di lantai. Bukan hanya dia yang tersentak, tetapi model-model yang ada di sana dan tentunya Stella. Ia gugup melihat tatapan tajam Mr. Waston.

“Se—selamat malam, Mr. Waston,” sapa Peter tergagap.

“Kalian semua ikuti salah satu anak buahku, kalau nyawa kalian masih sayang nyawa.” Taehyung mengabaikan sapaan Peter.

Beberapa model itu mengikuti anak buah Mr. Waston dan tinggallah Stella dan Peter. Binar mata Stella gugup, tetapi kagum di waktu bersamaan.

“Taehyung,” sapa Stella dengan nada menggoda. Taehyung menatap tajam gadis itu dan duduk di salah satu sofa. Tatapannya tertuju pada berita di TV masih tentang Hotel istrinya.

“Stella, kau ingin bercinta?” tanya Taehyung membuat Stella terbelalak. Ia kemudian tersipu malu dan mengangguk malu.

“Peter, sebaiknya kau pergilah dulu,” usir Stella. Peter sebenarnya khawatir saat ini, tetapi ia tidak bisa membuka mulut untuk memperingati Stella.

Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang