Dua Pilihan Sulit

1.2K 118 3
                                    


.
.
Mr. Waston yang memeluk istrinya langsung bangun saat mendengar notifikasi khusus yang diberikan bila ada laporan darurat. Dia melepas pelukannya dengan pelan karena tidak mau membuat istrinya terbangun, tetapi dia tidak tahu jika pergerakannya membuat kelopak mata istrinya terbuka.

Ia mengambil ponselnya dan memutar pesan suara yang dikirim Axelio untuknya.
“Tuan, bisakah Anda menyusul ke markas Oneitor? Harta yang Anda cari selama ini ada di sini.”

Deg.

“Harta?”

Bukan hanya jantung Mr. Waston yang berdetak, tetapi Liora yang mendengarnya ikut berdetak. Harta apa yang dimaksud Axelio? Ia langsung memejamkan mata, tetapi tidak sepenuhnya karena ia bisa mengintip di balik bulu matanya.

Betapa suaminya tergesa-gesa dengan alat-alat yang di bawanya. Pistol sudah tersimpan dengan baik di balik jaket kulitnya. Ia mengenakan topengnya seperti biasa.

Liora bangun ketika melihat pintu sudah tertutup. Matanya beralih melihat ponsel di atas meja. Ia berusaha bangun dan melihatnya. Sepertinya karena tergesa-gesa, suaminya lupa membawanya.

Ia memutar ulang pesan suara Axelio. Dadanya entah sulit ia jelaskan bagaimana sekarang. Ada perasaan tidak tenang di hatinya. Bukankah insting seorang istri memang kuat?

Liora mengirim pesan kepada Axelio lewat ponsel suaminya.

[Harta apa?]

Dia mendapat balasan dengan cepat dari Axelio.

[Gadis yang Anda cari selama ini. Tuan, jika Anda ke sini berhati-hatilah karena di depan banyak klan mafia bersama sekutu lain di sana. Di dalam markas Oneitor juga terkunci rapat karena di dalam ada Zombie.]

Deg ... deg ....

Liora tercengang. Dia segera melihat semua pesan-pesan suaminya. Ia tahu tidak sopan, tetapi ia perlu mencari tahu sesuatu.

Matanya melemah. “Ternyata selama ini, dia meminta orang diam-diam menuntaskan kasus Liona dan Sean. Dia benar membantuku. Ak—aku yang menyeretnya terlalu dalam ke dalam masalahku,” ucap Liora tidak percaya.

Suami yang ia tuduh selama ini selalu membawa bahaya untuknya justru melindunginya. Ia segera berdiri dan mengabaikan rasa sakitnya.

Ia mengganti pakaiannya menjadi kaos hitam polos, dengan jaket kulit serta sepatu both. Tidak lupa pula dia mengoleskan lipstik merah menyala di bibir pucatnya.

“Aku akan ke sana.”

Dia bergegas meninggalkan kediaman suaminya. Tanpa peduli dengan tatapan boydguard dan maid di sana, ia mengedarkan tatapannya di garasi mobil Mr. Waston.

Tatapannya jatuh pada mobil sport hitam. Ia masuk ke dalam dan mengendarainya. Dengan mudah ia melewati jalan yang begitu lengan.

Liora menatap ponsel suaminya dan melihat peta yang menuju markas Oneitor yang ternyata terletak jauh dari kota dan memasuki hutan-hutan.

Di sini teramat gelap dan Liora berusaha bersikap tenang meski ia tidak bisa membohongi betapa takutnya dia mendengar di dalam sana ada zombie.

Di era sekarang, Liora tidak menyangka makhluk mengerikan itu ada di sini. Bagaimana jika sampai masuk ke dalam kota? Bisa dipastikan New York dalam bahaya.

***

Mr. Waston tiba di tempat markas Oneitor. Dari jauh bisa ia mendengar suara ledakan di sana. Sudah banyak yang tumbang di tanah. Namun, kakinya tidak gentar sama sekali untuk melangkah ke sana.

Klik.

“I’m coming!”

Mr. Waston mengirim ke seluruh alat suara yang dapat terhubung ke markasnya dan markas sekutunya. Sekejap pasukan puluhan ribuan Black Hold menuju lokasi markas Oneitor dan jumlah antara musuhnya semakin bertambah karena bersatu.

Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang