.
.
.
Di balkon terdapat kumpulan pria yang menikmati wine setelah makan malam. Mereka menghabiskan waktu membicarakan wilayah kekuasaan mereka yang semakin bertambah luas dan pertahanan serta anggota mereka sudah semakin banyak.Di tengah mengobrol datang Mr. Waston memanggil Denuca untuk mengikutinya.
“Denuca, kau ikutlah denganku,” ujarnya.
“Baik,” ujar Denuca. Pria itu segera mematikan rokok di asbak keramik milik Malveno.
Denuca menyerit saat dia dibawa ke kamar Mr. Waston. Lalu, tatapannya tertuju pada Liora yang sedang bersandar di kepala ranjang.
“Dia muntah,” ucap Mr. Waston teramat singkat.
Tanpa mereka sadari, Axelio, Jevras dan Draco mengikuti mereka. Rasa penasaran membuatnya terpaksa meninggalkan balkon.
“Bukankah muntah hal wajar?” bisik Jevras kepada Axelio. Pria itu langsung mengangguk setuju.
“Itulah cinta, muntah saja khawatir,” timpal Draco kepada tangan kanannya itu. Axelio lagi-lagi mengangguk.
“Kau itu hanya mengangguk saja. Janganlah berpura-pura mengerti. Cinta saja kau tidak tahu,” ucap Jevras.
“Sudahlah, lebih baik kita dengar ucapan ngawur Denuca,” ujar Axelio membuat Denuca yang sejak tadi mendengar bisik-bisik mereka menoleh dengan kesal.
“Ck, jawabanku selalu tepat,” balasnya dan dia maju memeriksa Liora. Bibirnya menyeringai.
“Apa dia hamil?” tanya Draco.
“Wah ... wah ... Nyonya, Anda hamil,” ucap Axelio antusiasi mendengar ucapan Draco.
Denuca mengerutkan kening. “Kenapa kau bisa menganggapnya hamil?” tanyanya.
Draco dengan acuh menjawabnya, “Tuan sering menyembur benihnya, jadi pasti hamil.” Jawaban santai itu membuat Liora menahan kesal dan malu.
“Liora tidak hamil. Dia kecapian dan sedikit tertekan,” jelas Denuca membuat raut wajah Liora seperti kecewa mendengar. Entah, dia sepertinya ingin seorang bayi.
“Ck, ck, kenapa aku meragukan jawaban Denuca. Bukankah dia baru saja mengalami Nigthsick?” tanya Axelio membuat Denuca ingin rasanya melempar meja mengenai kepala.
Nigthsick? Ck, ia semakin berdecak kesal. Tidak ada nigthsick yang ada morningsick. Taehyung yang tidak tahu tentang masalah hamil, dia hanya diam mendengar perdebatan sahabatnya.
“Kau itu dokter atau bukan Denuca? Nigthsick saja kau tidak tahu,” omel Axelio mengajak Jevras dan Draco keluar. Denuca yang tidak terima menggerutu mengikuti Axelio dan menjelaskannya.
“Bodoh, tidak ada nigthsick, yang ada morningsick,” decaknya.
“Kau itu Dokter Gadungan,” balas Axelio.
Sampai pintu kamar Tae tertutup. Tatapan Tae kini beralih melihat istrinya. Ia duduk di samping Liora.
“Apa kamu kecewa mendengar jawaban Denuca?” tanya Tae tepat sasaran saat melihat wajah istrinya lebih terlihat murung.
“Tidak, sudahlah. Aku mau istirahat,” sangkal Liora. Ia berbaring membuat Taehyung ikut berbaring.
“Jangan kecewa. Kalau mau cepat hadir Waston kecil, kita harus bekerja sama dalam misi ini, hanya berdua,” bisik Taehyung.
Dada Liora semakin berdebar. Ia kemudian dipeluk suaminya sampa ia terlelap. Tempat ternyaman yang pernah ia rasakan.
***
Aktivitas Liora hanya berada di rumah mertuanya duduk bercerita bersama mertuanya. Sudah hampir satu bulan dia di Korea, dan tidak ada tanda-tanda suaminya mengajaknya ke New York.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMAT
RomansaLiora Smith pemimpin perusahaan Smith Crop yang memiliki pribadi dingin terhadap semua orang dijodohkan dengan seorang ketua Mafia yang ditakuti semua orang, Kim Taehyung Waston. Selama lima tahun menikah tidak sekalipun Liora dan suaminya bertemu...