Kau Tidak Akan Mati

1.4K 132 0
                                    

.
.
.
Di laut bagian barat, seorang pria baru saja selesai melakukan transaksi. Ia menatap pergelangan tangannya sebelum meminta agar kapalnya segera memutar arah sebelum Agen FBI menemukan mereka.

Dia menyesap nikotin miliknya dengan satu tangan di dalam saku. Tangan kenannya tengah menggenggam telepon yang sedang menempel di telinganya. Ia akan segera melakukan pertemuan dengan klan baru yang ia masuki.

Setibanya, ia keluar dari kapan dan di tepi sana. Seorang pria berdiri paling dengan dan beberapa sekitar dua puluh orang berjejer di belakangnya.

“Selamat datang Mr. Draco,” ucap Axelio menunduk memberi hormat.

“Iya, di mana Tuanmu?”

“Silakan ikuti kami.”

***

Draco dan Jevras memasuki markas Black Hold karena mereka sudah terikat Occhi Scuri. Sangat mudah untuk menghianat, tetapi mereka bukan kalangan bawah yang tidak mengerti taktik dan menjadi bagian dari Black Hold tidak buruk. Mereka lebih memilih gabung daripada rata dengan tanah seperti mafia-mafia lain.

“Tuan,” panggil Axelio. “Mr. Draco dan orangnya telah tiba,” lapor Axelio.

“Kau minta Draco menemuiku dan urus yang lainnya. Ingat berikan mereka senjata dan baju dari klan kita.”

"Baik, Tuan!”

Selang beberapa menit, masuk Draco dan menyapa Mr. Waston yang sedang melepas topeng khasnya. Ia meminta Draco duduk. Meski pria itu tidak mengeluarkan suara, tetapi Draco merasa tidak tenang di tempatnya.

“Kau sudah mendengarnya dari Jevras?” tanya Taehyung.

“Iya. Kami bersedia menjadi pengikut setiamu. Mengenai yang menjadi dalang dibalik terlukanya istriku di malam itu,” ucap Taehyung.

Draco berdehem sejenak. “Mr. Waston, saya tidak berani melukai istri Anda jika sudah tahu itu adalah milik Anda. Saya tidak berani mencari masalah dengan Black Hold. Malam itu, Mr. Peter datang dan menawarkan sejumlah banyak dan memberikan salah satu pulaunya. Tentu kami membutuhkan banyak pulau untuk persembunyian kami, dengan itu menerima kerja sama darinya.”

“Mr. Peter ....” Tangan Taehyung langsung mengepal. Dia mengetahui informasi dari Axelio tentang kegiatan istrinya tadi siang dan dia tidak menyangka jika Mr. Peter berani memainkan istrinya.

Sekalipun meremehkan kemampuan istrinya tidak pernah ia lakukan, tetapi ia tahu jika Liora harus mengulur tangan untuk meminta bantuannya. Namun, istrinya akan selalu dalam percaya diri dan tidak meminta bantuan siapapun untuk menyelesaikan masalahnya.

Bagi istrinya harga diri, harga mati! Sekalipun ia dalam keadaan sekarat, kata memohon ampun tidak akan pernah keluar dari bibirnya.

“Kau sekarang keluarlah dan bergabung. Mintalah anggotamu menemui Axelio untuk mendapatkan ID card khusus Black Hold.”

“Baik.”

Taehyung mengambil ponselnya dan melihat CCTV di kamarnya. Istrinya sedang duduk dengan laptop menyala di atas pangkuannya. Kaki jenjangnya berselonjor di atas meja.

Ia melihat betapa Liora terlihat menikmati waktunya. “Kau memang istriku,” gumam Taehyung. Bahkan dalam keadaan bahaya istrinya tidak terlihat takut.

***

Axelio menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul 03:07 dan ia baru selesai memberikan Ide card serta pistol terbaru dari perusahaan Bosnya. Anggota Draco berkisar 3.450 orang. Saat mereka bergabung dengan 50.000 orang. Jumlahnya semakin bertambah dan tentu orang-orang Draco bukan orang lemah. Roge Crush punya taktik sendiri yang bisa mengelabui musuh dan melakukan penyerangan lewat obat-obatan.

Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang