REVISI
------------
Sejak memasuki mobil. Ungu tidak mengeluarkan suara apapun. Entah kenapa dia menyukai keheningan ini. Padahal Ungu termasuk cewek yang- bisa di bilang tidak bisa diam. Hiper aktif banget.
"Belok dimana?" tanya Tian memecah keheningan.
"Kiri dok." Jawab Ungu.
"Panggil Tian saja. Kita bukan lagi dirumah sakit." Ujar Tian, ia masih fokus pada jalanan.
"Oke" balas Ungu.
"Emmm, mas sudah lama jadi dokter?" Ungu geli sendiri dengan panggilan mas yang dia ucapkan. Tidak mungkin juga ia memanggil nama, karna bagaimana pun Tian itu lebih tua darinya.
Tian hanya mengangguk. Merasa tidak penting untuk menjawab pertanyaan itu. Ungu kembali diam, bingung mau bicara apa lagi.
"Saya turun disini dok, maksud saya mas Tian" Tian memberhentikan mobilnya. Ia melihat tempat kerja Ungu. Sebuah kafe tongkrongan untuk anak muda yang lumayan ramai.
Ungu mengalihkan matanya pada Tian "terima kasih mas untuk tumpangannya." pamit Ungu. Setelah dapat anggukan dari Tian, Ungu langsung turun.
Bukannya pergi Tian malah turun dari mobilnya dan mengikuti langkah gadis itu.
"Mas Tian ada perlu lagi sama saya?" tanya Ungu heran.
"Ini tempat makan kan? saya hanya mau makan siang, jangan ge-er." Setelah ucapannya barusan Tian langsung melangkah masuk meninggalkan Ungu dengan wajah memerah.
Ungu mengipasi wajahnya yang panas, kenapa tingkat kepedeannya harus muncul sekarang. Menutupi wajahnya dengan ujung jilbab. Ungu melangkah masuk lewat pintu samping.
"Akhirnya lo datang juga!" Ucap Ayu temen kerja Ungu.
"Hehehe maap-maap, ada urusan bentar tadi." Balasnya.
"Untung si bos ada keperluan di luar, kalau gak udah kena omel lo" Ujar Ayu memperingati.
Ungu hanya nyengir tanpa rasa bersalah.
"Oi, bukannya ganti seragam malah ngerumpi lo pada. Cepat sana kafe lagi ramai-ramainya nih." Ucap Putra. Dia juga teman kerja Ungu yang bawel melebihi emak-emak.
Ungu bergegas mengganti seragamnya. Setelah selesai ia langsung ke pantry untuk megambil pesanan pelanggan.
"Eh Ngu, itu pria tampan yang duduk di meja dua belas lo kenal?" Tanya Ayu.
"Yang mana?" Ungu mengintip sedikit untuk melihat.
"Gue tadi liat lo keluar dari mobil bareng dia." Ujar Ayu lagi. Putra yang mendengar itu juga ikut mengangguk. Tadi ia juga sempat melihatnya bersama Ayu.
"Oh dia, taulah." Jawab Ungu enteng.
"Siapa! siapa. Lo kan gak pernah kelihatan deket sama cowok lain." Rasa penasaran dua orang itu semakin tinggi karna melihat ekpresi santai dari Ungu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNGU [fall in love]ON GOING
Romance[Budayakan vote dan komen!!] ------- Percayakah kalian akan cinta pandangan pertama? Septia Ungu Andira, gadis manis berhijab ini tidak percaya akan namanya cinta pada pandangan pertama. Karna baginya itu hanya rasa penasaran yang timbul sesaat. Na...