Ungu menggeliat kecil mendengar suara alarm. Mengambil benda berbunyi itu dan mematikanya.
Ia duduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Setelah di rasa cukup, Ungu melangkah kekamar mandi untuk melaksanakan sholat subuh.
Dinginya air tidak menyurutkan niatnya untuk meraih pahala di saat orang-orang masih berlomba untuk tidur.Setelah sholat subuh, Ungu melihat kembali tugas untuk mata kuliah hari ini. Dirasa sudah lengkap semua ia memilih untuk mandi dan membangunkan sahabatnya Dian di kamar sebelah. Karna kalau tidak, ia akan bangun di saat semua orang akan menutup mata kembali. Parah bukan?
"DIDI!! BANGUN!" Ungu berteriak nyaring dari luar kamar sahabatnya tidak lupa dengan gedoran-gedoran dahsyat yang bisa membangunkan satu kampung. Ia tidak peduli akan mengganggu penghuni yang lain, karna bagi penghuni yang lain pun Ungu itu seperti alarm berjalan. Mereka juga akan bangun di saat Ungu sudah menggedor pintu kamar tetangganya.
Masih dengan gedoran dan teriakan yang sama, orang yang di bangunkan tidak kunjung membuka pintu kamarnya.
"Didi! kalau lo gak bangun juga gue tinggal, biar ngulang lagi lo di semester depan!" Itu kata andalan terakhir Ungu untuk sahabat kebonya.
Pintu akhirnya terbuka, menampilkan wajah bantal Dian dengan rambut awut-awutan.
"Tunggu ya, my Purple, lima menit," ucap Dian. Ia masih menguap di sela-sela ucapanya.
"Lebih lima menit gue tinggal." Ancam Ungu.
"lima belas menit!" panik Dian, ia langsung menutup pintu di depan wajah Ungu tanpa menunggunya kembali bicara.
Ungu berdecak dan kembali masuk kedalam kamar.
****
Setelah menempuh lima menit dari kosan ke kampus, dengan candaan dan ocehan yang tidak ada hentinya dari mulutnya dan Dian. Akhirnya mereka sampai di kampus tercinta.
Ungu memang memilih kosan di sekitar kampus agar menghemat ongkos. Dan tentang hubungannya dengan Dian, ia pertama kali bertemu dengannya di saat ospek karna mereka dalam kelompok yang sama. Selepas itu mereka mencoba dekat dan untungnya saling nyambung membuat persahabatan mereka awet sampai sekarang.
"Gue habis ngedrakor semalam makanya ketiduran." Ucap Dian.
"Bukanya lo ketiduran setiap pagi," balas Ungu.
"hehehe iya juga ya." cengir Dian.
"Pantas aja gak keliatan batang hidung lo sejak semalam. Padahal gue mau cerita" Ucap Ungu. Mereka masih santai berjalan di koridor kampus.
"Cerita apa, sini gue dengerin" Dian memasang telinga depan sahabatnya itu.
"Ish, gak suka deket-deket juga kali." Dian terkekeh ketika Ungu malah menoyor kepalanya.
"Gue semalam habis kencan." Ucap Ungu pelan. Dian mengangguk mendengar, belum paham makna dari perkataan Ungu. Dia langsung membelalakan mata, menutup mulutnya dengan kedua tangan seolah tak percaya apa yang barusan Ungu ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNGU [fall in love]ON GOING
Storie d'amore[Budayakan vote dan komen!!] ------- Percayakah kalian akan cinta pandangan pertama? Septia Ungu Andira, gadis manis berhijab ini tidak percaya akan namanya cinta pada pandangan pertama. Karna baginya itu hanya rasa penasaran yang timbul sesaat. Na...