12|| Gagal

149 31 3
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Di? gue harus pakai baju ini atau ini atau yang ini." tanya Ungu pada Dian sambil menyodorkan beberapa baju. Ia sudah mencoba semua baju yang ada di lemarinya dan tidak ada satupun yang menurutnya cocok.

"Semuanya bagus Ngu. Ini bagus ini juga bagus." Ucap Dian mencoba sabar. Sudah lebih dari satu jam sahabatnya itu merecoki waktu streaming drakornya. Dan orangnya tidak merasa bersalah sedikit pun.

Ungu tidak menghiraukan wajah bete Dian, ia lebih memilih kembali berkutat dengan baju-bajunya sambil mencocokan hijab apa yang akan ia pakai.

"Emang pak Tian mau jemput jam berapa?" tanya Dian penasaran.

"Jam tujuh nanti." Jawab Ungu.

Dian yang awalnya fokus ke arah laptop seketika ternganga mendengar ucapan santai sahabatnya. Ia melotot marah memandang Ungu.
"DEMI SEMPAK TUAN CRAB! ITU MASIH TIGA JAM LAGI. DAN LO UDAH GANGGU WAKTU LIBUR GUE YANG SEHARUSNYA GUE UDAH KENCAN SAMA LAPTOP KESAYANGAN GUE DEMI HARUS LIHAT ELO BONGKAR ISI LEMARI! PADAHAL ITU MASIH LAMA!" Dian ngos-ngosan dengan semangat yang bergelora didadanya. Jika Dia sedang di dunia kartun mungkin telinganya sudah mengeluarkan lahar panas sekarang.

"Didi ku sayang gak boleh ngomong keras-keras ntar gak ada yang suka loh." Ucapan santai Ungu kembali membakar jiwa bergelora Dian.

"GUE BUKAN NGOMONG KERAS TAPI EMANG SUARA GUE YANG KERASS!!" Teriak Dian lagi.

"Dari pada ngedrakor terus mending cari pacar sana. Pantas jomblo kerjaan lo cuma rebahan mulu" omel Ungu.

"Wahh udah songong lu ya, baru aja punya pacar sombongnya selangit." Kesal Dian.

"Gue udah punya mantan lima belas dan elo belum punya satu pun. Jadi jangan sok keras." Hardik Dian.

"Cih mantan aja di banggain. Yang perlu di banggain itu dia yang mampu menghalalkan mu kepelaminan." Ungkap Ungu puitis.

Oke, yang kali ini Dian diam. Jika Ungu sudah bawa-bawa halalin Dian tidak sanggup lagi melawan. Karna Ungu tau kisah percintaan Dian tidak pernah berjalan baik.

Ungu tertawa melihat ekspresi sahabatnya.
"Ulululu, cantik banget sih kalau lagi ngambek gini." Ungu mencubit kedua pipi Dian gemas.

"Mending lo terima tawaran Andi dari pada rebahan mulu. Lagian ini malam minggu"

"Enakkan kencan sama laptop dari pada sama dia." Dengus Dian.

Ungu beranjak mendekati Dian yang duduk di atas kasur.

"Awas jatuh cinta." Goda Ungu.

Dian hanya mendengus membalas godaan Ungu.

Malam ini Ungu akan pergi malam minggu pertamanya bersama Tian dengan setatus yang baru.
Setelah makan siang mereka minggu lalu di ruangan Tian, membuat hubungan mereka ada kemajuan. Walau Tian kadang masih bersifat dingin tapi dia sudah mulai mengirimi gadis itu pesan.

UNGU [fall in love]ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang