UNGU [fall in love]ON GOING

9|| Jadian

"Ungu!"

Ungu menoleh ketika Ayu memanggilnya.

"Napa?" jawabnya.

"Lo lagi gak sibukkan? tolong anterin pesanan ini ke meja 15 dong. Gue udah gak tahan nih." Ayu bicara sambil memegang perutnya menahan sesuatu.

"Lo kenapa?" tanya Ungu heran.

"Gak, tahan, mau, pup," Ayu langsung bergegas meninggalkan Ungu dengan nampan berisi makanan di tanganya.

Ungu terkekeh melihat ekpresi sahabatnya tadi.

Ia melangkah meninggalkan pantry sambil bergumam "Meja 15"

"Kamu, sama gadis yang bernama Ungu itu beneran pacaran?"

Ungu mengerutkan keningnya ketika mendengar namanya di sebut. Ia melangkah dengan pelan untuk mendengar pembicaraan dari dua orang yang sedang membelakanginya itu.

"Kalau iya kenapa?"

Ungu langsung menghentikan langkahnya karna ia mengenali suara pria itu.

"Aku masih sayang sama kamu Bas!" ucap si wanita.

Dan Ungu sepertinya kenal dengan suara sang wanita.

"Terus kalau kamu masih sayang, bisa merubah semuanya?"

Apa mereka akan main drama-dramaan disini.
Tapi Ungu tidak ingin mengacaukan pembicaraan mereka. Ia masih ingin mendengar lebih jauh lagi.

"Jangan bersikap kenak-kanakan By. Kamu calon istrinya Alex tolong hargai dia. Sejak kamu lebih memilih menerima perjodohan itu, saat itu nama kamu bukan lagi di hati ku." Ujar Tian dingin.

Bolekah Ungu tertawa mendengar balasan Tian.

"Secepat itu Bas kamu ngelupain aku, sedangkan aku disini mati-matian mempertahankan rasa itu." Bianca mencoba menahan tangisnya.

"Setelah semuanya membaik aku akan putuskan Alex dan kembali sama kamu." Ucap Bianca keras kepala.

Oke, cukup, Ungu mulai panas mendengar kekeras kepalaan Bianca.

Udah jadi bini orang masih aja kegatelan, batin Ungu dongkol.

Ia melangkah mendekati sepasang mantan kekasih itu dan tidak lupa dengan fake smile-nya.

"Jangan---"

"Misi mas mbak ini pesenannya" Ucap Ungu sopan.

"Kamu?"

Setelah tau siapa yang mengantarkan pesanan mereka, Tian langsung berdiri dan membantu Ungu menata makanan di atas meja.
Ia memperlakukan Ungu dengan lembut di depan Bianca agar wanita itu sadar di mana posisinya sekarang.

"Gak usah mas aku bisa sendiri" Ungu menolak bantuan Tian. Tapi pria itu tetap keras kepala.

"Tidak apa-apa" ucapnya.