04 : Look
Hari yang baru akan segera dimulai. Jisoo masih mengemasi barang-barang keperluannya untuk bekerja. Ini adalah hari pertama bagi Jisoo untuk bisa memulai kehidupannya lagi. Meskipun keadaan kini menjadi berbeda, ia tetap berada pada pendiriannya.
Jisoo masih ingat dengan kata-kata Taeyong saat itu. Dia tidak ingin mengecewakan orang-orang yang berada di dekatnya. Taeyong sudah menaruh kepercayaan, sama halnya dengan Jisoo yang juga mulai mempercayai lagi sang kekasih.
Perlahan Jisoo sudah terbiasa lagi dengan kehadiran sosoknya. Apalagi sekarang kekasih Jisoo itu bermalam di apartemen. Kedatangannya itu tepat setelah Taeyong pulang. Jadi, mereka memang tidak ditakdirkan untuk saling bertemu, bahkan berpapasan pun tidak.
"Kamu mau ke mana?" Sepasang tangan tiba-tiba saja melingkari perut Jisoo.
Setelah sekian lama, tubuh Jisoo kembali merasakan sentuhannya. Dia berhasil membuat Jisoo terkejut sekaligus gugup. Apalagi kini suaranya mengalun halus di telinga Jisoo.
"Aku mau kerja. Kamu gak kerja?" Tangan Jisoo perlahan melepas tangannya, kini mereka saling berhadapan. Sebagai tanggapan untuk Jisoo, dia menggelengkan kepala dengan bibir yang ditekuk ke bawah.
"Kamu gak mau aku ada di sini, ya?" Dia bertanya dengan nada yang dibuat sedih.
"B-bukan gitu." Dia terkekeh melihat Jisoo yang kaku.
"Bercanda kok. Aku gak akan ninggalin kamu lagi. I promise." Dia mengacungkan kelingking di hadapan Jisoo. Namun simbol perjanjian itu hanya menggantung di sana, Jisoo tidak menautkan kelingkingnya. Gadis itu malah berlalu untuk memakai sepatu.
"Kamu mau sarapan sama apa? Biar aku yang masak." Dia mengikuti Jisoo dari belakang setelah diacuhkan oleh Jisoo.
"Nggak usah. Aku mau sarapan di kantor."
"Oh... ya udah deh. Nanti aku masakin kalau kamu udah pulang. Aku gak akan ke mana-mana kok."
"Terserah. Aku berangkat dulu."
"Hm... hati-hati, sayang!" Pintu tertutup cukup keras hingga membuat seorang penjaga apartemen yang melintas di hadapan Jisoo terkejut. Jisoo tak menghiraukan dan terus berjalan menjauhi apartemen.
Di saat ia tiba di lobby, ia bertemu dengan Taeyong. Jisoo sudah mencoba untuk mengabaikan, namun Taeyong tak akan memperbolehkan. Lelaki itu selalu berhasil mencegat Jisoo dengan segudang pertanyaan.
"Kerja?"
"Nggak." Sahut Jisoo ketus. Taeyong ini memang pandai berbasa-basi. Sudah jelas jika Jisoo hendak bekerja, untuk apa lagi ia bertanya. Jadilah Jisoo berkata sebaliknya. Taeyong sebenarnya tahu, tetapi Taeyong tidak menyerah jika berhadapan dengan Jisoo. Dia juga terus menghalangi langkah Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Wrong
Fiksi Penggemar"You ain't know? I'm your girl's ******* crush." Started 31-12-2020 End 13-01-2021 © _gzbae_