17

772 130 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



17 : Change The Fate's Design








Keesokannya, Jisoo pergi ke sebuah tempat atas permintaan dari ibu Jennie. Beruntung di pagi itu dia sudah terbangun dan berhias diri. Jisoo ingin memastikan bahwa apa yang dikabarkan ibu Jennie kepadanya itu benar.



Setelah tiba di rumah sakit jiwa, Jisoo segera menemui ibu Jennie yang berada di ruang direktur. Pintu diketuk dua kali, Jisoo bisa masuk setelah dia mendapatkan izin masuk dari dalam sana.



Jisoo melihat ibu Jennie yang sedang duduk menghadap sang direktur rumah sakit jiwa. Beliau mendapatkan kabar bahwa Jennie tiba-tiba saja berperilaku normal seperti manusia pada umumnya.



Ibu Jennie lalu mengajak Jisoo untuk menemui Jennie yang dikabarkan sudah membaik itu. Jisoo sangat senang mendengarnya, karena usahanya selama ini ternyata tidak sia-sia.



"Ibu aja yang masuk. Saya nunggu di sini. Ingat bu, Jennie harus bahagia." Ibu Jennie mengangguk lalu membuka pintu ruangan Jennie dirawat. Sementara Jisoo hanya menunggu di depan pintu, dia bisa melihat interaksi mereka dari sana karena pintunya memiliki jendela kecil.



Jisoo mendengar percakapan mereka, Jisoo juga melihat Jennie yang tersenyum ke arah sang ibu. Kali ini senyumannya sangat tulus dan membuat ibu Jennie memeluk anaknya itu sembari menangis.



Dari situ pula, Jisoo menyadari bahwa Jennie tidak gila. Jennie hanya butuh waktu untuk memulihkan kondisi emosionalnya yang berlebihan. Kini Jennie sudah sepenuhnya sembuh dan hendak dipulangkan.



Jisoo sendiri sudah berpamitan dengan ibu Jennie melalui telepon. Dia kembali pulang ke rumah setelah mendapat kabar yang membuatnya senang.



Langkahnya itu tiba-tiba terhenti ketika dia melihat Taeyong bersama kedua orangtuanya tengah bercengkerama di ruang tamu. Jisoo hendak berbalik untuk menghindari Taeyong, namun dia terlambat. Taeyong sudah terlebih dahulu melihatnya.



"Nah itu dia anak saya. Kamu dari mana aja, sih? Taeyong udah sembuh, loh!" Sahut ayah Jisoo.



"Iya, masa kamu gak mau lihat Taeyong?" Lanjut sang ibu. Kedua orangtua Taeyong hanya terkekeh melihat Jisoo yang kebingungan. Sementara Taeyong masih diam memperhatikan Jisoo. Kegugupan Jisoo semakin menjadi-jadi ketika tak sengaja berpapasan dengan mata Taeyong.



"Euh... aku mau ke kamar dulu buat ganti baju." Jisoo berjalan perlahan menaiki tangga. Dia sama sekali tidak menengokkan kepalanya lagi dan sudah pergi ke atas. Mereka semua nampak bingung dengan perilaku Jisoo.



"Mungkin dia lagi capek. Kayaknya habis ketemu sama temennya yang jauh." Ujar sang ibu yang berhasil memecah keheningan itu.



Mereka pun kembali melanjutkan perbincangan, namun Jisoo sampai saat itu juga belum kembali. Sang ibu yang gelisah lantas berbicara kepada Taeyong.



When We Were WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang