15

816 132 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



15 : Bring Back What Once Was Mine








Selepas Jisoo berada di bar itu, kini dia kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang. Jisoo mengabaikan sang ibu yang terus mengikutinya untuk menanyakan kabar Taeyong.



Jisoo terus saja fokus pada tujuannya, dia sudah membuat sang ibu geram. Ibu Jisoo pun menyadarkan putrinya itu yang memang sedang terburu-buru.



"Kamu denger ibu gak, sih? Taeyong udah ketemu?" Jisoo menghentikan tangannya yang sedang memasukkan dompet. Jisoo pun menghela nafas lalu berbalik ke arah sang ibu sembari mengangguk.



Ibu Jisoo menutup mulutnya sembari berucap syukur. Kemudian beliau tersenyum dan melangkah keluar dari kamar Jisoo. Dari gumamannya, Jisoo mendengar bahwa sang ibu hendak menelepon ibu Taeyong. Rupanya mereka sudah saling mengenal sejak perjodohan ini disetujui oleh sang ayah.



Jisoo yang sudah selesai lalu pergi keluar. Ibunya tak melihat Jisoo karena sedang sibuk dengan obrolan bersama ibu Taeyong.



Dia berjalan dengan tergesa ke arah mobil. Lalu melaju ke rumah sakit milik ayah Jennie, rumah sakit itu adalah tempat Jongin dan juga Taeyong dirawat. Akan tetapi untuk kali ini, Jisoo hanya akan memfokuskan diri pada Taeyong.



Tanpa Jisoo sadari, dia datang atas kemauan hati. Harapan pun turut mengiringi. Jisoo memang berharap keadaan menjadi lebih baik, termasuk harapannya kepada Taeyong yang masih tak sadarkan diri.



Jisoo sudah masuk ke ruangan VVIP, dia mendekat lalu terduduk di samping ranjang Taeyong. Ayah Taeyong sudah pergi sejak Jisoo datang, beliau sengaja memberikan privasi kepada Jisoo. Karena beliau tahu, Jisoo akan datang kepada Taeyong.



"Bangun." Titah Jisoo dengan ketus. Dia masih saja berlagak dingin, namun jauh di dalam sana dia merasa hancur.



"Gue tau lo kuat. Lo kan laki-laki." Sambungnya yang tetap tak mendapat jawaban dari Taeyong, akan tetapi dia hanya mendapat bunyi dari peralatan medis.



"Bisa ular, ya? Emang udah gila itu orang." Yang dimaksud Jisoo di sini adalah Jongin. Taeyong dibius oleh bisa ular yang mematikan.



"Tenang aja. Gue bakal bales dia kok."



"Eum... gue harus pergi dulu. Bentar lagi ibu lo datang. Jadi, lo harus bangun sekarang juga." Jisoo beranjak dari duduknya, namun dia tiba-tiba saja berhenti karena Taeyong mulai bersuara.



"Jisoo..." Untuk yang pertama kalinya, Jisoo mendengar Taeyong memanggil namanya walaupun hanya terdengar seperti bisikan saja. Taeyong masih lemah, saat Jisoo berbalik pun Taeyong belum membuka matanya. Namun Jisoo bisa melihat bibir Taeyong yang terus bergerak memanggil nama Jisoo.



When We Were WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang