14

770 129 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



14 : Make The Clock Reverse








Kepergian Jisoo membuat ayah dan ibunya menjadi khawatir. Pasalnya, Jisoo pergi dengan tidak memberitahu kepada siapapun. Ayah Jisoo pun menelepon Taeyong yang tengah berbenah kamar, Taeyong kini sudah resmi kembali ke rumah kedua orangtuanya.



Tanpa banyak bicara lagi, Taeyong segera mencari keberadaan Jisoo. Namun saat dia hendak menggunakan alat pelacaknya, sebuah pesan mulai muncul pada ponselnya.



'Datang ke kamar lo di bar kalau mau Jisoo kesayangan lo itu selamat. Waktu lo gak banyak kok, cuma 15 menit.'



"Oh, shit!" Emosi Taeyong sudah tersulut. Dia begitu marah kepada orang tak dikenal yang mengirimkan pesan tersebut padanya. Taeyong pun segera memakai jaket dan pergi dari rumah.



Sang ibu yang melihat Taeyong pergi dengan terburu-buru itu tak sempat untuk bertanya. Taeyong seperti sedang kesetanan. Dia begitu marah ketika tahu lokasi Jisoo berada.



Dalam perjalanan, Taeyong terus mengutuk orang itu. Saking kesalnya, dia meninju ke arah stir. Nafas Taeyong pun menderu, kemudian dia melihat sekilas ke arah kaca mobil. Urat-urat di dekat mata Taeyong mulai bermunculan, rahangnya pun mengeras. Namun saat itu juga, semua amarah Taeyong hilang.



Dia teringat bahwa saat ini dia harus mengontrol emosinya, sebab Taeyong sedang berurusan dengan seorang psikopat. Dia tidak boleh kalah hanya karena emosi yang lebih mendominasi.



Setibanya Taeyong di bar, dia segera menuju ke kamar yang pernah dia tempati bersama Jisoo. Seongwoo yang melihat Taeyong masuk sempat bertanya sembari berteriak. Namun Taeyong tak menghiraukan Seongwoo.



Taeyong terus berlari menyusuri lorong, hingga dia tiba di depan pintu. Telinga Taeyong mendengar suara Jisoo yang sedang meneriaki orang itu. Tak tinggal diam, Taeyong pun mendobrak pintu itu dengan kakinya.



Saat Taeyong melihat semuanya, dia tiba-tiba menjadi lumpuh dan tubuhnya pun tergeletak di lantai. Sebelum matanya tertutup, dia melihat kaki seseorang yang melangkahi tubuhnya. Orang itu telah mengelabui Taeyong dengan memutar rekaman Jisoo pada saat mereka bertengkar di hotel.



Sementara itu, di waktu yang sama, Jisoo dengan perasaan lega kini memasuki rumah. Ayah dan ibu Jisoo segera menyambutnya dengan segudang pertanyaan. Jisoo yang kelelahan pun hanya menjawab sebisanya saja.



"Ya udah deh syukur kamu udah pulang. Tadinya ayah udah telepon Taeyong buat nyariin kamu."



"Kok ayah malah nelepon dia, sih? Jisoo kan bisa pulang sendiri." Jisoo mendecakkan bibirnya lalu pergi ke dapur.



When We Were WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang