33. Rencana Bara

6 3 0
                                    

"Jangan menyimpulkan dari satu sudut pandang, apa yang Lo lihat belum tentu sama dengan apa yang terjadi."

*****

G

ara-gara melihat Farga dan Mesya, mood Anin seketika berantakan. Gadis itu tengah merebahkan tubuhnya sesekali berteriak bak orang gila.

"Capek, pengen pergi."

"Syaninnn! Lo di mana sayang?!!" Teriak seseorang membuat Anin geram ingin menyumpal mulutnya.

"Bacot!" Desis Anin masih di kamarnya.

'Cklek'

"Hallo sweetie, kenapa lo?" Tanya Bara sok manis membuat Anin muak dan benar-benar jijik.

"Jangan panggil gituan! Gue eneg dengernya!"

"Hahaha, muka lo kek babi," tawa Bara membuat Anin membelalakkan matanya marah.

'pukk'

Seketika wajah tampan Elbara tertimpuk bantal. Anin melayangkan bantal itu dengan keras membuat sang empu meringis kesakitan.

"Arghh, sialan lo Nin!"

"Makanya jangan ganggu gue! Gue lagi badmood tau nggak!!"

"Ya mana saya tahu, saya kan Elbar paling ganteng," ucapnya pede. Anin bingung, perasaan ayah bara tidak mempunyai sifat mengesalkan seperti itu.

"Coba lo cerita, kenapa. Siapa tahu gue bisa bantu," ucap Bara yang sudah merubah raut wajahnya menjadi lebih serius. Terlihat lebih tampan.

"Jadi... Farga itu mantan gue," ucap Anin pelan. Dia pernah bercerita pada Bara tentang mantan pacarnya itu. MANTAN GUYS, CANDA MANTAN:V

"Shit! Kenapa baru bilang?!"

"Udah, jangan di pikirin. Gue udah nggak papa kok, sekarang dia udah bahagia kali sama Mesya," ucap Anin pura-pura acuh.

"Gue punya rencana, mau nggak mau lo harus ngikutin rencana gue!" Desak Bara dengan tatapan tajamnya.

"Hm, serah lo El," jawab Anin malas-malasan. Sedangkan Bara, dia tengah menyeringai membuat Anin sedikit curiga.

"Udah sana keluar lo, gue mau sendiri!" Usir Anin. Sedangkan Bara, lelaki itu siap meledek.

"Cyaa galau nih galau, hahaha canda galau!"

"Bacot lo El!" Ketus Anin dengan menajamkan tatapannya. Puas meledak, Bara keluar dari kamar Anin.

****

Malam ini, Bara berniat mengajak Anin ikut serta dalam acaranya sekaligus menjalankan rencana yang telah dia buat.

"Syayangg, udah belom?!" Teriak Bara, pasalnya Anin sudah dandan lama sekali.

"Sayang sayang pala lo peang noh!" Kesal Anin karena Bara memanggilnya dengan aneh.

"Udah ah, lo udah cantik gini jangan marah-marah. Yuk kita berangkat baby!" Bara menggandeng tangan Anin, eh ralat, lebih tepatnya menarik tangan Anin agar gadis itu mengikutinya dan masuk ke dalam mobil.

"Lo emang kurang belaian atau gimana sih?! Panggil nama gue yang bener batu bara!"

"Udah diem, ini anggap aja latihan buat nanti," jawab Elbara membuat Anin mengernyitkan dahinya bingung.

Mobil Bara melaju menuju sebuah tempat yang akan dia datangi bersama Anin. Lelaki itu sudah memikirkan matang-matang apa yang akan ia perbuat. Tidak lama kemudian, mobilnya berhenti di sebuah hotel, tentu anin langsung membelalakkan matanya kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEEN ALGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang