Balikan?

200 40 6
                                    


Jika kamu memang sungguh, tolong jangan sekedar singgah. Jangan buatku kembali merasakan bodohnya mencintaimu.

_Asmara Sepia Pitaloka_
•♡•

Happy Reading❤


















Bel istirahat sekolah memang selalu jadi kemerdekaan para siswa. Meskipun waktunya tidak lama, tapi cukup untuk mengisi kekosongan yang melanda perut. Deretan siswa tukang jajan sudah berlari dengan kekuatan penuh menuju kantin. Padahal saat di kelas mereka lemah, letih, lesu. Tapi kenapa ketika mendengar kumandang bel istirahat yang terdengar merdu di kalbu, seolah membuat api semangat empat lima mereka berkobar-kobar.

Avior kali ini seperti kurang bersemangat untuk jajan. Dia malah melenggang melangkahkan kaki dengan arah berlawanan dari kantin. Entah mau kemana awal mulanya, yang jelas sekarang kita bisa tahu bahwa dia akan menemui Asmara.

Langkah Avior terhenti ketika beberapa langkah lagi sampai di ambang pintu kelas yang dia tuju. Wajah cerianya berubah jadi datar karena melihat Cakra sudah berada disana. Padahal tadi dia izin untuk menemui pacar baru, ternyata yang dia maksud? Oh tolong, pacarnya itu bukan Asmara kan?

"Cakra kenapa kesini?" tanya Asmara yang juga sudah berada disana.

"Ngajak lo balikan. Kenapa emang?"

"Ha? Balikan?"

Cakra mengangguk antusias dengan senyum lebar terpatri di wajah. "Iya. Mau kan?"

"Jangan mau Ra, inget dia itu pembual hebat," bisik Abila pada telinga kanan Asmara. Kalian tahu? Wajah-wajah macam Cakra sulit sekali untuk dipercaya. Di tambah sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa Cakra ini memang betul-betul playboy gila yang haus akan perempuan.

Asmara diam. Dia menyimak baik-baik ucapan Abila. Sahabatnya itu memang benar, tapi tumben sekali Cakra repot-repot menghampiri dia ke kelas hanya sekedar untuk meminta balikan. Seriuskah? Jangan bodoh Asmara, percayalah pada Abila.

"Lo kalo ga suka sama gue, jangan hasut orang lain juga dong. Benci mah sendiri aja, cuppu lo!" Sembur Cakra menatap tidak suka pada Abila.

Abila mendengus kesal. Dia mengalihkan pandangan tidak mau menatap Cakra. Abila bungkam, selebihnya tetap jadi keputusan Asmara.

"Emang apa alasan Cakra minta balikan? Apa Cakra udah cinta sama Asmara?"

"Belum."

"Kok? kalo belum, kenapa Cakra minta kita kayak dulu lagi?" Ck. Dulu kapan Asmara? Memang momen indah mana yang pernah kamu buat bersama dia?

"Pengen aja. Kenapa? Gue ga boleh ya dapet kesempatan kedua?"

"Semua itu butuh alasan yang jelas Cakra."

"Gue gatau alesannya apa. Semua ngalir gitu aja di hati gue."

"Kalo Cakra mau main-main, Asmara gabisa."

"Lo gabisa pun gue anggap bisa."

"Tapi...."

"Suttt. Lo pacar gue, ga pake tapi lagi." Cakra membungkam mulut Asmara dengan jari telunjuknya.

Jari telunjuk itu di tarik kembali oleh Cakra kemudian dia tersenyum puas. Dengan spontan Cakra merangkul posesif Asmara dan membawanya menjauh dari Abila. Ekspresi Asmara? Tentu dia heran tapi satu sisi bahagia pula. Heran karena tumben sekali sikap Cakra berbanding terbalik dan bahagia bisa kembali menjadi pacar Cakra. Selamat jadi nona bodoh lagi sayang!

Waktu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang