Dilema 2.

138 32 5
                                    

Egoiskah aku jika memaksamu untuk mencintaiku?

_Avior Danendrea_

•♡•

Happy Reading❤






















Bisikan Cinta yang kerap kali membuat darah berdesir seolah mengancam. Apakah sanggup menyambut dia dengan rasanya yang bahkan tidak pernah di harapkan. Apa semua ini bisa di paksakan? Sulit sekali terdengar. Bahkan seakan tidak mungkin untuk dilakukan.

Jika bertanya apakah alasan untuk itu, jawabannya adalah rasa yang tidak pernah bisa di paksa tanpa ada sebuah niat. Semua manusia pasti akan melakukan apapun demi ekspetasinya tergapai. Ingat, realita juga terkadang kejam. Mematahkan sayap mimpi hingga kita sering terhempas kasar terjatuh lagi.

Siap tidak siap, tentu harus siap. Karena jika sudah berani memulai maka harus berani menanggung segala konsekuesi juga. Tidak sedikit manusia egois di dunia ini. Bahkan semua manusia pun punya sisi egois mereka sendiri. Tergantung dari bagaimana cara mereka mengatur siasat demi menyelaraskan hati dan logika. Hanya itu perbedaannya.

Tentang perasaan, menurut kalian bisa tidak jika di paksa? Dengan embel-embel 'cobalah dulu' mereka yang egois tetap bersikeras memaksakan mimpi walau realita sudah menyanggah dengan kasar. Dan dengan bodohnya yang di paksa meskipun secara tidak langsung pun mengiyakan. Atas alasan kebaikan yang sudah diberikan. Atas segala ketidak enakan hati dan takut di cap tidak punya hati nurani. Rumit ya?

Perasaan Asmara campur aduk.

Jika dikatakan dia menjadi pacar Avior hanya untuk balas budi atas kebaikan Avior selama ini, jahat tidak kedengarannya ya?

Avior dan Asmara sekarang berada dalam perjalanan menuju bengkel. Motor Avior bocor pada ban bagian belakang. Terpaksa saat pulang sekolah bukan langsung pulang ke rumah, tapi menambal terlebih dahulu ke bengkel. Tidak apa-apa bersama seseorang yang di cinta momen merepotkan pun akan terasa indah. Ini berlaku bagi Avior. Entah Asmara bagaimana.

Asmara sedari tadi hanya membantu mendorong motor tapi dengan tatapan kosong. Avior mengajak ngobrol pun hanya di balas ucapan singkat tidak bermakna setelah itu Asmara diam lagi.

Avior berhenti melangkah. Barulah Asmara tersadar dari lamunannya.

"Avior, kenapa berhenti? Kita udah sampe? Mana bengkelnya?" tanya Asmara  sambil celingukan tidak jelas.

Tatapan datar tercetak sempurna diberikan Avior untuk Asmara. "Kenapa lo cuekin gue?"

"Siapa yang cuekin Avior?"

"Kenapa lo selalu bales ucapan gue pake kata-kata singkat. Seolah-olah ngeblokir topik pembicaraan yang udah gue cari susah payah?"

"Emang kenapa?"

Avior menurunkan standar motor kemudian menghadap Asmara sepenuhnya. Tatapan itu tidak berubah. Masih datar seperti tadi. Kedua tangan Avior bergerak mencengkram keras bahu Asmara sampai Asmara tertunduk takut.

"Gue ga suka!" Gertak Avior.

Asmara menatap sendu Avior, kenapa Asmara baru tahu kalau Avior bisa juga bersikap kasar. Kedua mata Asmara sudah memanas, hatinya perih.

Waktu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang