Pahit.

363 53 9
                                    

Bukan rasa darimu yang aku mau.

_Cakrawala Arkananta_

•♡•

Happy Reading❤






















"Gawat!" Cakra kalang kabut menghampiri Avior masuk kelas. Menarik-narik hoodie hijau milik Avior ketika dia sampai didekat temannya. Wajah Cakra mencetak ekspresi panik yang berlebih seperti sedang di kejar rentenir.

Avior mendengus sebal. Hoodienya bisa rusak jika dipegang apalagi sampai di tarik-tarik oleh tangan Cakra yang sangat tidak sopan itu. Avior murka, dia menghempaskan tangan Cakra dan bertanya ada apa pada manusia didepannya.

"Gawat kenapa!"

"Asmara udah masuk sekolah!"

"Syukur dong, kenapa lo panik?"

Cakra menepuk jidat. "Otak lo di kemanain? Ahh ga ada waktu buat jelasin ke lo, tuh hama lagi jalan sambil lompat-lompat idiot kesini. Kalo dia nyari gue, lo bawa kemana aja kek asalkan jangan sampe ketemu gue!"

"Tapi kenapa gue?"

"Lo cinta sama dia 'kan? Buat lo aja, sangat lapang dada gue kalo dia jadian sama lo!"

"Masalahnya dia ga cinta sama gue."

"Ah susah emang kalo orang jelek. Gimana yah, au dah gimana aja serah lo. Bikin dia jauh dari gue, please!" Sepertinya Cakra sudah sangat frustasi dihantui Asmara. Bahkan sekarang dia sampai mengatupkan kedua telapak tangannya, memohon agar Avior melakukan sesuatu demi hidupnya kembali tenang dan damai.

Avior hanya diam. Percuma, rencana mereka bukan lagi rahasia antara dua laki-laki lagi. Karena Asmara sedari tadi sudah berdiri dibelakang Cakra sambil melipat kedua lengan didada. Dia mendengar ucapan Avior dan Cakra.

"Kenapa Cakra mau banget Asmara ngejauh?"

Cakra membeku seketika. Detak jantungnya seakan berhenti sedetik karena mendengar suara imut yang kerap kali membuat dirinya sesak nafas. Bukan karena terpesona, tapi jijik!

Cakra menoleh pelan-pelan. Ketakutan dalam hatinya terlalu besar sampai dia seperti itu. Dia mendapati Asmara yang menggenggam tangannya sendiri dibelakang tubuh. Menatap lucu Cakra dengan sorot tatap tajam. Posisi kesal pun Asmara masih nampak imut. Dia mencebikan bibirnya dan semakin menambah kegembulan pada pipi Asmara yang sudah gembul dari lahir.

"Astaga. Kenapa lo udah disini aja, sih!"

"Tiga hari Asmara ga sekolah, kesiksa rindu pengen ketemu Cakra. Makanya Asmara cepet-cepet ke sini."

"Aduh, pagi-pagi pala gue udah migren." Cakra memegangi kepalanya sebelah, ingin memuntahkan segala isi yang ada dalam perutnya ketika mendengar kata RINDU dari mulut Asmara.

Avior berlalu duluan ke tempat duduk. Dia cemburu? Tentu saja. Dia yang selalu menunggu dan mencintai Asmara, tapi kenapa Cakra yang selalu di rindukan oleh gadis itu. Apa kurangnya Avior? Apa kelebihan Cakra? Kenapa Asmara begitu mencintai Cakra padahal Avior yang lebih dulu dekat dengan Asmara.

"Ra, mau buat gue bahagia kan?" tanya Cakra sambil memberikan senyum terpaksanya.

"Mau."

"Gampang."

"Serius? Gimana?"

"Silahkan enyah dari kelas gue sebelum gue beneran sakit jiwa. Lo gamau gue sinting kan?"

Waktu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang