Ivy siap-siap mau pergi aunty
Revisi + penambahan 400 kata
####
Gevan melihat jam di pergelangan tangan kirinya, masih jam setengah sembilan pagi dan terlalu cepat untuk pergi menemui dokter Selly. Sebenarnya dia tak masalah jika Ivy bertemu dengan dokter Selly tapi Gevan terlanjur membuat janji pada Ivy untuk menemui dokter gadungan itu. Janji yang menyebalkan tapi Gevan sendiri tak punya pilihan lain.
Langkah kaki Gevan yang biasanya cepat, kini sengaja ia perlambat. Gevan belum siap untuk bersaing dengan dokter gadungan itu. Di sepanjang koridor menuju ruang praktek dokter Selly, beberapa perawat berpapasan dengan Ivy dan juga Gevan. Ivy yang ada dalam gendongan Gevan menatap kakak-kakak perawat sambil melambaikan tangannya serta tersenyum lebar.
Gevan bukannya tak tahu aksi Ivy yang kelewat centil itu. Gevan hanya diam kalau tak mau Ivy bakalan ngambek nantinya. Yang bisa Gevan lakukan saat ini adalah memasang wajah kelewat serius sehingga tak ada seorang pun yang akan berani mencoba mendekati Ivy. Biasanya para perawat-perawat wanita selalu gemas ingin mencubit atau sekedar mencium pipi chubby keponakannya itu.
Jika bersama dengan papa Rama, pipi Ivy yang gembul pasti jadi sasaran empuk para perawat-perawat itu. Mereka mencubit pipi Ivy dengan sangat barbar terlebih lagi mereka tak segan mendaratkan ciuman maut pada pipi keponakannya itu. Jika bersama Gevan jangan harap mereka bisa melaksanakan niat jelek itu.
"Dadaaa, kakak perawat," sapa Ivy sebelum berbelok menuju lift.
Perawat-perawat yang dilambaikan tangan oleh Ivy hanya bisa menatap penuh gemas. Sudah menjadi rahasia umum jika Gevan yang menjaga Ivy, tak ada boleh seorangpun yang boleh mendekat bahkan menyentuh Ivy. Sikap Gevan kelewat posesif. Berbanding terbalik dengan dokter Rama, jika Rama yang bersama Ivy. Rama akan membiarkan Ivy bermain dengan para perawat-perawat itu. Asalkan Ivy senang dan tetap dalam pengawasan.
Makanya jika Gevan yang datang, para perawat bahkan beberapa dokter wanita hanya bisa menatap Ivy dari jauh.
"Papa, tempat papa dokter kan?" Tanya Ivy tak sabaran saat mereka masuk ke dalam lift.
"Ke tempat dokter Selly dulu, sayang. Nanti dokter Selly nangis loh kalau Ivy gak kesana," jelas Gevan dengan penuh hati-hati, jangan sampai dia salah ucap.
Kenapa yang harus di ingat dokter gadungan itu? Gevan meratap dalam hati.
"Masa kakak dokter nangis, sih pa," ucap Ivy bingung.
"Beneran loh, nanti dokter Selly nangis kalau Ivy lebih memilih ketemu dengan..." Gevan menjeda ucapannya takut keceplosan bilang dokter gadungan pada Ivy. "nanti dokter Selly nangis kalau Ivy lebih milih ketemu dokter Arlan." Tenggorakan Gevan rasanya gatal mengucapkan nama Arlan.
Bahkan setelah mengucapkan nama Arlan, Gevan langsung batuk-batuk.
"Papa dokter, papa," protes Ivy pada Gevan yang hanya menyebut Arlan dengan nama saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part (Completed)
Fiction généraleSequel worst love BACA LENGKAP HANYA DI KBM /KARYA KARSA,KUBACA AKUN SYLVIA AI JUDUL THE BEST PART Dua tahun lebih pasca Araya bercerai dari Rion. Ayah Rama semakin gencar mendekatkan Araya pada Arlan. Usaha-usaha kecil pun sering dilakukan oleh Ra...