Aku akan update 3 bab
Tapi dengan syarat bab 33 harus sampai 500 komen sebelum jam 1Dan bab 34 komennya harus sampai 500 juga baru aku akan update bab 36
Jika tidak mencapai target, aku hold lagi dan silahkan baca di KBM ku
Si pangeran es mulai menunjukkan tanda-tanda mencair 😁
####
"kenapa mukanya dari tadi berkerut kayak jeruk purut?" Tanya Rama pada Gevan yang menatap sebal ke arah ruang rawat inap Araya. Di dalam sana ada dokter gadungan itu, Gevan tak bisa berbuat apa-apa.
Gevan hanya diam saja biasanya pria itu akan mengoceh panjang lebar. Gevan merasa kesal bagaimana bisa acara sepenting ini, Gevan sama sekali tak tahu sama sekali. Padahal kan dia juga mau ikut andil mengerjai dokter songong itu.
"Ngambek nih ceritanya," goda Rama saat melihat Gevan yang benar-benar kesal luar biasa.
"Papa kenapa gak kasi tahu Gevan sih." Akhirnya Gevan mengeluarkannya suara kekesalannya.
Rama mengulum senyum. "Gak kejutan dong kalau kasi tahu kamu," sahut Rama santai. Rama tahu jika Rama melibatkan Gevan dalam rencananya tadi pasti acara tadi tak berjalan dengan lancar.
"Udah jangan sebal-sebal, tuh temani Rena. Dia jadi seksi sibuk hari ini." Rama menepuk pundak Gevan sambil mengarahkan dagunya ke salah satu karyawan Aray florist itu. "Jangan lupa bagi-bagikan nasi kotak serta sovenir yang udah papa pesan. Ingat kasi semua tanpa terkecuali."
Gevan mendelik sebal. Mesti banget dia menemani Rena lebih baik Gevan bermain sama Ivy daripada melaksanakan kegiatan yang membosankan itu.
"Siapa bilang kamu boleh main sama Ivy." Rama menarik kerah baju Gevan karena Rama tahu Gevan hendak berencana kabur darinya. "Laksanakan perintah papa atau papa kasi tahu sama mama Shania," ancam Rama.
Gevan cemberut. "Papa gak asik," protes Gevan seperti anak kecil. Tapi mau tak mau Gevan pun terpaksa mengikuti perintah Rama dan berlari kecil ke arah Rena.
Setelah Gevan pergi, Rama menatap sekeliling ruangan. Rombongan Merlin dan yang lainnya telah meninggalkan ruangan anggrek mungkin mereka mau menyapa beberapa rekan yang pastinya kepo maksimal dengan dandanan Merlin saat ini. Kini hanya dirinya sendiri yang berada di koridor ruangan anggrek.
****
"Dokter bercanda terus," tanggap Araya santai seolah tak terpengaruh dengan kalimat manis tadi. Malahan Araya menatap ke arah Arlan dengan tatapan tak percaya. "Saya belum menjawab apapun loh dok," imbuh Araya mengingatkan.
Wajah Arlan menekuk sebal, bibirnya sedikit mengerucut. Bisa-bisanya di saat seperti ini araya malah bilang dia sedang bercanda. Tak tahu kah araya jika Arlan hampir kena serangan jantung? Tak tahukah araya jika Arlan seperti orang linglung? Tak tahukah araya jika paman Rama benar-benar menyebalkan? Orangtua satu itu memang sangat menyebalkan sejak dulu sampai sekarang.
Arlan menghela nafas kasar. Berbicara dengan araya harus mempunyai bukti akurat. Arlan menatap araya dengan tatapan tajam.
"Jadi kamu mau bukti yang seperti apa?!" Tantang Arlan pada Araya. "Saya akan memberikan bukti yang kamu mau." Arlan kembali menggunakan kata saya kembali.
"Dok, jangan seperti ini," pinta Araya.
Dokter Arlan menikahinya, dalam mimpi pun araya tak berani meminta hal seperti itu."Baiklah, saya akan bawa papa Rama agar kamu percaya," putus Arlan final dan pria itu segera keluar dari ruang rawat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part (Completed)
Genel KurguSequel worst love BACA LENGKAP HANYA DI KBM /KARYA KARSA,KUBACA AKUN SYLVIA AI JUDUL THE BEST PART Dua tahun lebih pasca Araya bercerai dari Rion. Ayah Rama semakin gencar mendekatkan Araya pada Arlan. Usaha-usaha kecil pun sering dilakukan oleh Ra...