bab 20

16.1K 2.3K 448
                                    

Vote dulu yukkk

Mana ini suara pembaca baru???

####

Sehari sebelumnya.

Arlan duduk termenung di meja tempat ia biasa belajar. Kepala Arlan terngiang ucapan Damar, temannya yang paling rese itu. Damar mengatakan jika dirinya sudah jatuh cinta pada Araya. Damar mengatakan hal itu setelah Arlan menceritakan jika ia tak sengaja bertemu Araya di sebuah jalan pintas.

Arlan mengakui jika ia kaget dan juga langsung di serang rasa cemas ketika mendapati Araya berada di sana. Terlebih lagi saat mantan suami Araya yang tiba-tiba saja datang dan hendak merebut Ivy. Mungkin semesta sedang berpihak pada Arlan saat itu dan juga karena emosinya terpancing, akhirnya Arlan mengatakan jika dia adalah calon suami Araya.

"Lo jatuh cinta pada Araya. Mulut lo bisa nipu semua orang tapi alam bawah sadar Lo secara gak langsung udah terkoneksi sempurna. Apalagi menyangkut mengenai Araya dan juga ivy," jelas Damar kemarin sore. "Lo bisa aja nolak saat dokter Rama memaksa Ivy memanggil Lo dengan sebutan papa dokter sejak awal, tapi yang ada lo nya malah terima-terima aja."

Malam setelah mengantarkan Araya pulang dan bermain bersama Ivy, perasaan Arlan menjadi tak nyaman. Apalagi Arlan tak jadi memberitahukan hal itu pada Araya. Arlan sendiri tak begitu mengerti dengan perasaan asing yang menyergapnya sekarang. Selama perjalanan hidupnya, yang ia kuasai adalah belajar. Belajar menjadi dokter yang bisa diandalkan.

Kisah asmaranya hanya bertahan di bulan ke-enam. Itupun karena Mona yang memintanya duluan menjadi pacar. Arlan yang tak begitu paham, langsung mengiyakan permintaan Mona. Bahkan saat kencan, Arlan lebih memilih menghabiskan waktu di perpustakaannya dan berujung dengan ngambeknya Mona.

Mona ngambek, Arlan tak begitu peduli. Yang dia pahami, kencan itu adalah menghabiskan waktu berdua. Jadi dimana letak kesalahannya? Dia dan Mona sama-sama menghabiskan waktu bersama. Sejak Mona mengatakan putus, Arlan lebih memilih sendiri karena ia tak mau direpotkan dengan hal-hal seperti itu.

Tapi entah kenapa berbeda saat dia bersama Araya. Jika berdekatan dengan Araya, Arlan bawaannya pengen ngomel karena terkadang Araya begitu percaya pada Gevan si paman posesif itu mengurus Ivy.

Arlan pun mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di mesin pencari. Mungkin dengan mencari sesuatu di internet, dia bisa menemukan jawabannya.

Ciri-ciri orang yang jatuh cinta.

Keluarlah hasil pencarian Arlan. Dari sekian banyak, Arlan hanya mengambil rekomendasi yang paling atas.

6 Ciri-ciri orang-orang jatuh cinta. Terkadang tak sadar jadikan dirimu prioritas

1 . Bahasa tubuh. Ciri-ciri orang jatuh cinta yang pertama bisa dilihat dari bahasa tubuhnya

2 .Suka Habiskan Waktu Bersama

3. Banyak Menatapmu

4. Selalu Bicarakan Tentangmu

5. Jadikan Prioritas

6. Lebih Sering Lakukan Sentuhan.

Arlan membaca satu persatu kalimat yang tertera di sana.

"Nomor satu jelas bukan," komentar Arlan sambil menggelengkan kepalanya.

"Suka habiskan waktu bersama? Malah aku lebih sering menghabiskan waktu sama Ivy."

"Banyak menatap," gumam Arlan sambil mengetuk meja. "Malah sering menatap Ivy." Setelah dipikir-pikir Arlan lebih sering berinteraksi dengan Ivy dan juga paman posesif itu. Bicara dengan Araya hanya sekedar saja.

The Best Part (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang