(18)

256 37 3
                                    

Memang Hoseok tak pernah secara gamblang mengatakan pada Taehyung kalau ia mencintainya, tapi jauh dalam lubuk hatinya Hoseok sangat mencintai Taehyung.

Namjoon tahu akan hal itu, ia sudah menjadi teman Hoseok selama beberapa tahun. Ia tahu perjalanan cinta Hoseok bagaimana. Walaupun tak semulus kisah cintanya, namun Namjoon tak dapat memungkiri bahwa Hoseok lebih tulus dalam mencintai seseorang.

Kisah cinta Hoseok berakhir pada saat ia memutuskan hubungannya dengan Shin Jimin, dan sejak saat itu Hoseok tak pernah lagi memadu kasih. Namjoon pun berpikir jika Hoseok sudah tak mau lagi berurusan dengan yang namanya cinta-cintaan. Namun Namjoon salah, Taehyung muncul dan membuat Hoseok kembali merasakan cinta dan kasih sayang.

Tapi mungkin Hoseok memang ditakdirkan menjalani lika-liku asmara yang sulit, ia harus dihadapi dengan kenyataan Taehyung dan Hoseok yang hidup di dunia berbeda.

Ketiga pemuda tersebut yaitu Namjoon, Hoseok dan juga Seokjin saat ini berada di ruang security gedung apartemen Hoseok. Mata ketiga pemuda tersebut tak bisa dialihkan oleh apapun karena sedang fokus dengan layar monitor yang menampilkan beberapa tayangan kilas balik CCTV.

“Pak, tolong perbesar camera bagian ini. Tolong diputar ulang waktu kemarin sekitar pukul 8 atau 9 malam,” ucap Namjoon menunjuk bagian layar monitor paling ujung. Seperti yang dititahkan, security mulai mengotak-atik dengan keyboard tersebut.

Seokjin memicing matanya dengan alis yang saling bertautan, ia melipat tangan didadanya.
“Bukankah itu Jungkook? Rookie yang terkenal itu?”

“Ya, itu dia. Entah apa yang di lakukannya pada Taehyungku.”

Layar monitor menampilkan tayangan dimana Jungkook sedang mengatakan sesuatu lalu membuat Taehyung terkejut dan berlari secepat mungkin, menyisihkan Jungkook yang sedang tertawa jahat.

Buk!!

Hoseok memukul dinding yang terpatri disebelahnya sampai-sampai membuat tiga orang lain disana terkejut.

“Apa lagi yang ia lakukan saat ini?!” monolog Hoseok.

“Sebenarnya, pemuda ini mengatakan sesuatu kepada saya. Dia bilang ingin pulang kampung terlebih dahulu. Maaf saya lupa mengatakan kepadamu, Hoseok-ssi,” ujar security tersebut.

Hening tak ada yang menjawab, Hoseok sibuk dengan pikirannya sendiri. Namjoon yang mengetahui apa yang Hoseok pikirkan langsung mencoba untuk memecahkan keheningan.

“Terimakasih atas bantuannya, Pak. Kami pamit dulu.” Namjoon tersenyum lalu mendorong tubuh Seokjin dan Hoseok untuk keluar ruangan.

Tak lama kemudian, dering bunyi handphone Hoseok membuyarkan lamunan Hoseok.

“Hallo?” salam Hoseok pada penelepon yang di seberang sana.

“Jung Hoseok, aku minta kau untuk datang ke kantor sekarang!”

Tanpa basa-basi penelepon langsung memutuskan sambungan.

“Dari siapa?” tanya Seokjin.

“Ayahku…” Hoseok memasukkan kembali handphonenya ke dalam poket celananya, “…Jaga rumahku ya. Aku harus menemui pria tua tersebut, tumben-tumbenan dia nelpon kek kebelet boker gitu.”

Namjoon mengangguk, “Baiklah. Kalau sudah segera kesini.”

Hoseok mengangguk lalu menggerakkan tungkai kakinya menuju mobil miliknya.

“Kim Namjoon. Tak ada yang ingin kau jelaskan padaku?” suara tegas Seokjin mengalihkan atensi Namjoon.

Namjoon menghela nafas, ia tahu cepat atau lambat Seokjin akan tau. Ia menatap Seokjin tepat di pupil nata Seokjin.

WHO ARE YOU? (HOPEV) [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang