(13)

287 43 0
                                    

“Mana boleh, tidak! Aku tidak setuju!” bentak Hoseok menentang persyaratan yang diajukan Jungkook.

Jungkook tersenyum miring, dengan santainya ia berjalan ke tempat dimana televisi milik Hoseok terletak. Tangannya meraih remot tv dan menyalakan tv tersebut.

Seketika mata Hoseok membulat terkejut dan tidak percaya apa yang ada di depan matanya. Apa bocah sialan ini mengancamnya?

“Aku hanya meminta Taehyung untuk bersamaku hari ini saja, tapi kau menentangnya. Lihatlah apa yang telah kau perbuat,” ucap jungkook dengan nada sedihnya. Jungkook menampilkan raut wajah yang bersedih padahal itu hanyalah acting belaka.

Terus! Terus hibur aku! Berikan wajah mu yang paling menyedihkan itu! Hahahahaha.” Batin Jungkook tertawa ketika melihat ekspresi Hoseok sekarang.

Benda persegi yang membuat Hoseok terkejut menampilkan keadaan Fantastico Teater hangus terbakar dan hanya tersisa abu saja. Kaki Hoseok gemetar tak sanggup lagi menampung bobot tubuh Hoseok membuat Hoseok terjatuh dengan keras.

“Hyung!” teriak Taehyung. Dengan sigap Taehyung membantu Hoseok berdiri, tapi ternyata itu tak berhasil dan kini Taehyung pun ikut terduduk.

“Hyung, kumohon sadar! Jangan percaya dengan omongannya, ini semua hanyalah kebohongan!” entah sudah berapa kali Taehyung mengucapkan kalimat itu dengan tujuan untuk menyadarkan Hoseok tetap saja hal yang Taehyung lakukan sia-sia.

Yang ada Hoseok dengan tatapan kosongnya, menggunakan kekuatan Taehyung pun percuma. Ia tak bisa melawan kekuatan milik Jungkook.

Taehyung menatap tajam Jungkook, ditatap dengan penuh ancaman tersebut membuat Jungkook semakin mencintai Taehyung.

Ahhh, dia lebih suka Taehyung yang seperti ini dibandingkan ketika melihat Taehyung yang melembut pada Hoseok.

“Hentikan, Zambezi!” Taehyung berteriak.

“Heh, jika aku tidak mau apa yang akan kau lakukan?” tanya Jungkook.

“Kau!” Taehyung sudah kehabisan kata-kata. Dia tidak bisa melawan Jungkook malah yang ada dia langsung sekarat jika saja ia mengeluarkan kekuatannya untuk memberontak pada Jungkook.

“T-tae…” panggil Hoseok dengan nada yang bergetar, secara takut-takut ia melihat Taehyung. Hati Taehyung terenyuh, tak tega melihat keadaan Hoseok yang seperti ini. Ia jelas tahu jika teater punya Hoseok sangat berharga bagi pemuda Jung. Teater tersebut ia bangun dengan susah payah menggunakan air mata, darah dan keringat. Dan sialnya Jungkook menggunakan hal yang berharga bagi Hoseok untuk melawan Taehyung.

“Ya, hyung?”

“K-kumohon jangan pergi…” lirih Hoseok sambil memegang erat tangan Taehyung.

Pemuda ikan mas akhirnya menghembuskan napas panjang, dengan tatapan penuh keyakinan Taehyung menatap Jungkook.

“Hentikan ilusi buatanmu ini, Zambezi. Aku akan menuruti semua keinginanmu, untuk hari ini saja,” ujar Taehyung dengan mantap. Jungkook tersenyum penuh kemenangan. Sedetik kemudian televisi tersebut berubah menjadi hitam.

Taehyung terpaksa menuruti keinginan Jungkook karena dia tahu pasti, jika Taehyung menolak maka yang akan menjadi korbannya adalah Hoseok. Pintar sekali Jungkook memainkan kesehatan mental Hoseok.

Hoseok berdiri menahan tangan Taehyung, “Tae, jangan pergi! Kumohon, d-dia berbahaya!”

Taehyung tersenyum lembut, “Hyung, aku baik-baik saja. Hanya untuk hari ini. Tenangkan dirimu terlebih dahulu. Oh ya, yang baru kau lihat tadi hanyalah ilusi belaka. Teatermu baik-baik saja.”

WHO ARE YOU? (HOPEV) [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang