(2)

1.2K 140 31
                                    

Hoseok terbangun sekitar jam 8 pagi. Aroma hidangan yang menyengat menusuk hidungnya dan memaksanya untuk bangun dari dunia mimpi.

Hoseok menggosok-gosok matanya dengan tangannya, ia masih berusaha untuk mengumpulkan nyawa.

Hingga aroma itu tercium lagi, perutnya seketika berbunyi. Cacing diperutnya sudah bentrok untuk diisi. Hingga ia menuruti nafsunya dan mengikuti aroma masakan yang seakan-akan menjadi penuntun jalannya.

Didapur, Hoseok membelalakkan matanya. Seorang yeoja-ah, namja sedang menggunakan apron hitam miliknya. Walaupun apron itu tak pernah ia pakai.

Seketika Hoseok mengangguk ketika pemikirannya mengingat kejadian kemarin, kala ia mengingat kalau namja itu adalah ikan yang ia beli kemarin.

Tapi demi tangan penghancur segalanya milik Namjoon, ia masih tidak bisa menyangka jika Bubble adalah seorang manusia.

“Nah, selesai! Tuan pasti akan menyukainya!” pekik riang dari Taehyung.

Pekikannya membuat lamunan Hoseok buyar, saat Taehyung membalikkan tubuhnya ia tersenyum lebar mendapati tuannya sudah berdiri dengan wajah blank disana.

“Tuan?” panggil Taehyung. Hoseok tersentak, ia mengalihkan pandangannya kemana saja asal jangan bersitatap dengan Taehyung.

Lalu duduk di kursi meja makan, matanya terus mengikuti tiap gerakan yang dilakukan Taehyung.

Taehyung tidak menyadarinya. Ia hanya lebih fokus dengan Bibimbap yang ia buat.

Tangan lentiknya terus saja memasukkan bahan makanan untuk membuat dua porsi Bibimbap. Ia memasukkan tumisan daging, sayur rebus, rumput laut, irisan sayur dan tak lupa telur setengah masak yang terletak ditengah mangkuk sebagai penghias hidangan sehat tersebut.

“Untuk pelengkapnya aku tambahkan gochujang(pasta cabai) dan doenjang(kecap Korea), oh! Tak ketinggalan pasta kedelai!!” gumam Taehyung. Dengan semangat ia meletakkan semangkuk bibimbap itu dihadapan Hoseok.

Hoseok memasang wajah sumringahnya, karena ia belum pernah sarapan lagi setelah kabur dari rumahnya. Taehyung melihat reaksi tuannya, tersenyum kotak lalu ikut mendudukkan dirinya di kursi depan Hoseok, dan meja sebagai pembatas antara keduanya.

Hoseok memakan hidangan penambah energi tersebut dengan lahap, Taehyung melihatnya dengan senyuman tipis.

Dan setelah sendok terakhir masuk ke dalam bibir tebal Hoseok, dengan terburu-buru ia meneguk segelas susu hangat.

“Ini enak sekali!” kata Hoseok dengan senyuman hangatnya. Taehyung tersenyum, ia tersipu malu karena pujian yang dilontarkan Hoseok olehnya.

“Terimakasih,” cicit Taehyung.

“Dia cantik juga.”_JungHoSeok_

“Eumm, siapa namamu? Maaf aku lupa.”

“T-taehyung. Kim Taehyung, kau boleh memanggilku bubble. Terserahmu saja, tuan.”

Tatapan intens dari Hoseok dapat dirasakan oleh Taehyung. Ia merasa malu jika dipandang segitu lamatnya oleh sang tuan, maka dari itu dia lebih memilih untuk menunduk.

“Kau cantik.”

“Hah?” Taehyung bingung.

Hoseok jadi kikuk, ia memukul bibirnya dengan pelan. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang spontan saja berkata begitu. Dan Hoseok semakin mengutuk bibirnya yang ceplas-ceplos, akibatnya terjadilah atmosfir canggung diantara mereka.

Hoseok berangkat dari tempat duduknya, ia berniat untuk membersihkan diri. Dan juga melarikan diri dari suasana canggung ini.

Taehyung memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti dengan tingkah tuannya. Maka dari itu dia lebih memilih untuk mencuci piring saja.









WHO ARE YOU? (HOPEV) [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang