(3)

1K 129 73
                                    

“Tapi ini semua aneh lho, Seok.” Namjoon berbicara.

Hoseok yang masih mengunyah mie instannya mendongak menatap sahabat tiangnya itu.

“Maksudmu?”

“Biasanya kau paling anti jika ada orang yang masuk kedalam apartemenmu,” kata Namjoon. Hoseok mengangguk membenarkan perkataan pemuda bermarga Kim itu.

“Tapi kenapa dengan aku tidak ya, Seok?” tanya Namjoon.

“Aku anti dengan orang, bukan kera macam kau!”

“Kau memang kawan sejatiku, Seok.”







***

“Kamu ini kekasihnya Hoseok hyung, ya?” tanya Jimin dengan senyuman menghias wajahnya.

Posisi mereka berdua saat ini sedang duduk ditangga panggung.

Taehyung memiringkan kepalanya, tidak mengerti dengan ucapan yang dikatakan Jimin.

“Kekasih itu… apa?”

“Padahal aku sudah pakai bahasa formal. Dia masih tidak mengerti…?”_ParkJiMin_

“Kekasih itu… apa ya? Oh! Kekasih itu orang yang saling mencintai. Begitu.”

“Mencintai itu apa?”

“Tabahkanlah aku tuhan. Tapi ini serius? Dia tidak tahu kekasih bahkan cinta? Mencurigakan sekali.”_ParkJiMin_

Meski masih ada rasa curiga dan sedikit kesal, Jimin menjelaskan apa itu yang berhubungan dengan kekasih bahkan arti dari cinta hingga Taehyung mengerti.

Merasa Taehyung sudah sepenuhnya mengerti, Jimin kembali menanyakan status Taehyung dan Hoseok.

“Jadi, Taehyung. Apa kau itu kekasih Hoseok hyung?” tanya pemuda Park kembali.

“Aku…”







***

Sekitar pukul 3 sore dini hari, Hoseok dihubungi ayahnya untuk pergi ke perusahaan milik ayahnya sendiri. Tenang saja, Taehyung sudah dititipkan pada kekasih Namjoon yang bernama Kim Seokjin.

Walau pertamanya Hoseok agak kesusahan karena Taehyung merengek terus menerus untuk ikut padanya, tapi berkat bujukan maut dari Seokjin berhasil membuat Taehyung menurut dan dengan relanya membiarkan Hoseok pergi sendiri ke perusahaan ayahnya.

Tau apa yang dikatakan Seokjin hingga berhasil membuat Taehyung menurut?

“Aku akan mengajakmu kesuatu tempat yang membuatmu ketagihan untuk terus berada disana, dan saat kau melangkahkan kakimu keluar dari sana. Aku yakin 1069% Hoseok akan bertekuk lutut padamu dan terus saja memujamu tanpa hentinya.”

Baiklah, kembali pada si pemuda Jung. Matanya terus saja menatap sang ayah yang terus saja bermesraan dengan computer dan setumpuk kertas yang dipenuhi dengan tinta hitam.

“Jika ayah memanggilku hanya untuk menjadikanku penonton bayaran lebih baik aku pergi!” Hoseok dengan segera membalikkan tubuhnya, belum sempat ia menginjakkan kakinya dilantai dingin itu. Sang ayah memanggil namanya.

“Tunggu dulu, Jung Hoseok.”

Dengan ogah-ogahan Hoseok membalikkan tubuhnya.

“Apa?!” ketus Hoseok.

“Jaga bicaramu, Hoseok. Aku masih ayahmu!” tuan Jung menatap tajam Hoseok.

“Langsung saja pada intinya, ayah.” Hoseok mendudukkan tubuhnya pada sofa merah ditengah-tengah ruangan laus tersebut.

WHO ARE YOU? (HOPEV) [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang