(12)

313 42 3
                                    

Tangan kekar dengan urat yang menonjol itu menggapai segelas anggur. Jakun yang naik-turun diikuti dengan desahan singkat, sang pemilik menikmati tiap tetes anggur yang meluncur dari mulut dan membasahi tenggorokannya. 

Ingatannya memutar kembali memori layaknya sebuah film lama dengan pandangan mata yang lurus ke arah jendela besar itu. Bayangan di matanya menampakkan pemandangan malam dengan cahaya dari gedung-gedung besar dan juga jalanan raya yang padat akan kendaraan yang entah kemana tujuannya.

Lain yang dilihat, lain pula yang di pikirkan. Jungkook, atau Zambezi kini sedang memikirkan calon pendampingnya atau tunangannya. Pertemuan pertama mereka saat berada di kerajaan laut membuat ukiran kecil di mulutnya.

Tentu saja, Jungkook mencintai Taehyung. Dan juga ambisinya yang ingin memimpin seluruh samudra di dunia ini, menjadi sang Dewa laut.

Apakah ini cinta yang ditakdirkan?

Jungkook terkekeh ketika kalimat tersebut menemui benaknya, tapi senyum tersebut tak bertahan lama ketika ingatannya memunculkan memori tentang bagaimana Taehyung dengan konyolnya meninggalkan dunia bawah laut hanya karena sudah tak tahan dengan semua tuntutan Dewa laut.

Bukankah itu demi kebaikannya sendiri?

Tangannya mengepal menimbulkan urat yang bewarna hijau tersebut, meletakkan gelas bekas anggur tadi dengan kekuatan yang bukan main hingga membuat meja kecil disampingnya retak terbelah dua.

Bagi Jungkook, pikiran Taehyung yang seperti itu sangat bodoh dan sangat konyol. Ditambah lagi sekarang Taehyung memiliki hubungan dekat dengan sosok manusia yang tidak ada apa-apanya dibandingkan Jungkook.

“Hooo, orang bersalah selalu dihukum, kan?” tanya Jungkook entah pada siapa.

Tawa menyeramkan yang dikeluarkan dari mulut Jungkook menggelegar, tidak ada yang tahu apa yang di tertawakannya. Yang jelas, saat ini ia tertawa dengan sangat keras layaknya baru saja mendapatkan lelucon dari komedian terkenal.

“Tidak, tidak. Kau harus menahannya dulu, Zambezi. Tidak seru jika sang raja bergerak dan langsung menang, benar?” selesai mengucapkan beberapa kata Jungkook kembali tertawa dengan seramnya.

Matanya menatap tajam ke arah foto Hoseok yang tergantung di tengah-tengah papan dart. Dengan sekali sentak, foto tersebut terbakar dan menjadi abu.

“HAHAHAHAHAHAHA!!!”














***

Jarum jam terus bergerak memutar dan kedua pemuda denagn postur tubuh yang berbeda saling menatap tanpa ada yang ingin membuka suaranya.

Hoseok ingin menanyakan apakah Taehyung baik-baik saja selama ditinggal berdua dengan Jungkook tadi, tapi melihat kondisi Taehyung yang sangat lesu ia mengurung pertanyaannya dalam benaknya.

“Hyung…”

“Ya?!” jawab Hoseok dengan cepat.

Taehyung tersentak ketika mendengar suara Hoseok yang mengejutkannya, tapi hal itu membuatnya tersenyum. “Apa kau ingin tau semua tentangku?”

Hoseok terdiam, ia meraih tangan milik Taehyung dan menggenggamnya. Taehyung tersenyum tipis, ia membawa tautan antara tangannya dan Hoseok ke wajahnya. Menggeseknya dengan halus menikmati tiap sentuhan yang ia terima. Rangsangan tersebut membuat Hoseok bergejolak, tidak! Ini bukan saatnya, Seok.

“Kau sendiri, apa sudah siap menceritakan semuanya padaku?” Hoseok bertanya balik, dengan menekan kata ‘semuanya’. Taehyung mengangguk sekali.

WHO ARE YOU? (HOPEV) [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang