WB 7

2.7K 262 26
                                    

Gulf berlari kecil ke arah mobilnya.. dia merasa bersalah telah meninggalkan calon adik iparnya sendiri di dalam mobil terlalu lama..

Tiba-tiba saja dia sakit perut.. dan berakhir di toilet dalam waktu lumayan lama..

Dari jauh, dia melihat Khun Win sedang berdiri di depan mobilnya sambil memeluk pemuda yang tidak asing bagi Gulf..

Gulf mendekati mereka dengan perlahan.. terdengar percakapan kedua orang tersebut..

"Kenapa melarikan diri..?! Dirimu menolak ku..." Tanya Win lirih.. sambil mengagumi wajah cantik yang memerah karena menangis tadi..

Bright diam..

Hatinya sangat sakit dan kecewa.. tapi lebih kecewa lagi, Bright terhadap dirinya sendiri..

Awalnya dia akan menolak dengan pasti alphanya.. tapi begitu melihat takdirnya, dada Bright menjadi sesak..

Pantesan brengsek, ternyata Alphanya sangat tampan dan gagah.. membuat para omega bertekuk lutut padanya dan dia dengan brengseknya meniduri semua omega tersebut..

Termasuk dirinya sendiri.. yang gampang terpikat dengan pheromon alphanya sendiri.. bahkan Bright merasa mampu menjadi seorang jalang hanya untuk alphanya ini..

Dan Bright membenci pikiran nya tersebut..

Gulf yang mendengar kalimat itu menjadi geram..

Dengan langkah yang penuh emosi, Gulf mendekat kearah mereka berdua.. dia lupa bahwa alpha tersebut adalah direktur universitas tempat dia menuntut ilmu..

Begitu sampai dihadapan Win dan Bright, Gulf langsung menarik tangan Win dengan kasar sehingga terlepas pelukan mereka..

Dan.. Bruugg...

Gulf menghantam rahang Win dengan telak, Win sempat terhuyung beberapa langkah kebelakang.. tapi kembali berdiri dengan tegak..

Sementara Gulf, sudah memeluk dan menenangkan Bright dalam pelukannya..

"Jadi kau mate dari adik ipar ku.." tanya Gulf dengan sinis.. Win terkejut..

'apa ini adiknya Mew Chivaaree.. Mate ku dari Chivaaree family... ?!' bathin Win penuh kejutan..

"Lebih bagus kau perbaiki dulu akhlak mu dalam menghadapi para omega.. sebelum mengklaim mate mu sendiri..." Ucap Gulf dengan tampang sadis, dan menyeret Bright masuk kedalam mobil.. segera berlalu dari gedung megah tersebut..

Win memandang mereka dengan tatapan tidak mengerti..

'ada apa ini' bathin Win bingung..





***
Win masi dengan pikiran penuh pertanyaan kembali lagi ke kantor kampuznya.. menyelesaikan tandatangan yang sempat di tinggalin nya tadi..

Masi dengan wajah yang bingung, dan ada sedikit darah di ujung bibirnya dia melanjutkan kembali tekenannya , dan melihat berkasnya bertambah banyak setelah ibu Pha menuruninya dari ruang kerjanya tersebut..

Baru mulai meneken, hpnya berdering..

"Hallo..." Jawab Win sambil menjepit hpnya di antara kuping dan bahunya

Win kembali terkejut.. Singto menelpon dan mengatakan bahwa kantor kontruksinya kedatangan tamu dari bagian pajak dan interpol...

"Layani mereka.. aku segera kesana.." sahut Win serius..

Win segera menelpon ayahnya..

"Ayah..  aku tau kau pasti sudah mengetahui lebih dulu apa yang terjadi padaku kan?!" sapa Win sekaligus bertanya pada ayahnya tanpa basa basi..

Sang Mate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang