WB 2

3.9K 360 59
                                    

Omega..

Merupakan kasta terendah dalam darah werewolf..

Dahulu , omega tidak dihargai samasekali di dalam pack.. apalagi yang tidak memiliki mate, hanya di jadikan budak dan pelacur.. pemuas nafsu semua tingkatan kasta..

Tapi seiring waktu berjalan, pemikiran kolot itu berubah.. Omega semakin dihargai, karena omegalah yang membesarkan pack atau menaikan jumlah werewolf dalam pack mereka.. semakin omega di sayang, maka omega semakin memberikan mereka banyak keturunan dan merawat serta mendidik para anak serigala dengan sayang..

Dan omega jugalah yang menanggung kesakitan akibat dari perbuatan alpha mate mereka.. semakin alphanya berkhianat, maka semakin sakit lah tubuh sang omega.. tapi penderitaan omega biasanya hanya di ketahui oleh keluarga omega tersebut..

Tiap malam, omega tersebut akan kesakitan jika alpha mate mereka mulai terangsang dan menggeram nikmat akibat werewolf lain.. dan keluarga omeganya lah yang peduli dan menjaganya jika siksaan itu mulai terjadi..

Tapi anehnya, rasa sakit dan bekas cambuk tak kasat mata yang muncul di malam hari, menjadi hilang seketika di pagi harinya.. bahkan sisa rasa sakitpun tak terasa oleh mereka..

Karena itu, orang-orang yang bukan keluarga tidak mengetahui siksaan yang didapat oleh para omega .. mereka juga cenderung memilih bungkam.. selain tidak ingin orang mengasihaninya, omega juga menutup mulut untuk tidak menyebarkan aib alphanya..

Hal yang terakhir, Win sama sekali tidak mengetahuinya.. karena itu, Win menganggap hukuman cambuk iu hanya sekedar cerita.. omong kosong belaka..

Win juga tidak ada niat untuk mencari matenya.. luna untuk packnya.. dia memilih untuk membiarkannya, mengalir begitu saja.. karena buatnya memiliki mate, sama saja melemahkan dirinya..

Dirinya yang saat ini berkuasa, akan di manfaatkan oleh orang-orang dengki dengan menggunakan matenya sebagai ancaman.. karena itu, sebisa mungkin dia belum mau menemukan matenya..

"Tuan muda.. tuan besar mencari ada.." ucap pelayan setianya Tommy..

Win menghela nafasnya dengan kasar.. lagi-lagi masalah mate..

"Bilang sama ayah, aku akan menemuinya sebentar lagi" ucap Win, belum beranjak dari kursi malasnya.. dia tengah menikmati tea timenya sambil membaca berita terkini melalui hpnya tadi..

Dia segera berkemas, dan menyiapkan hatinya lagi.. 'jika ada bunda, pasti kena omel lagi..' bathin Win..








***
"Adeekkk..." Teriak anak kedua keluarga Chavirawit, Mew ..

"Apa kaakkk...?! Masi pagiii.. jangan jerit-jeriittt...." Teriak Bright, padahal dia juga ngejerit...

"Kesini bentaarrr..." Panggil kakaknya lagi..

'apa sich.. pagi-pagi udah menjerit.. gak bisa apa kakaknya yang ketempat dia..' dumel Bright lucu, sambil bergerak ke arah suara kakaknya tadi..

"Apa sich kak...?! Teriak dari tadi, sakit tau gak kuping adek.." manja seorang Bright.. ditatap gemes ama Kak Mew..

"Ikut kakak yukk.. " ajak kak Mew nya.. Bri melihat kakaknya sudah ganteng dengan pakaian kasual, dan hendak bersiap memakai sepatu kets nya..

"Kemana kak?! Kok ganteng..." Tanya Bri penasaran..

"Ke kampuz lah.. ada pertandingan basket.. kebetulan kakak panitianya.. kemaren kan anak-anak sempat heboh dengan pertandingan ini.. masak kamu gak tau sich.." jelas kakaknya sambil memakai sepatunya..

"Owww..." Mulut Bright membulat lucu sambil mengangguk angguk..

"Yukk pergi.. daripada kamu suntuk-suntuk dirumah.. mending ikut kakak ke kampuz.. katanya kamu mau ngampuz di univ kakak.. sambil liat-liat situasi kampuz.. yuukk..." Ajak abangnya antusias..

Sang Mate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang