〰
"Kak Abin~ pegell—"
Jogjakarta, di waktu senja. Tepat di hari minggu pertama setelah mereka resmi menikah, Changbin dan Felix kini menjadi sepasang suami yang begitu bahagia.
Sudah hampir seminggu mereka menghabiskan liburan di kota istimewa ini, rencananya bulan depan mereka akan kembali berlibur ke luar negeri. Untuk pergi berbulan madu ke negara asal Ayah Felix. Iya, korea selatan.
"Kak Abin ih! Kakak dengerin aku gak sih?" Felix mulai berujar kesal, ia lempar delikkan tajamnya pada sang suami yang tengah serius menonton berita di tv.
"Kak Abin sayang!"
Berhasil, Changbin lirik sekilas Felix yang kini tengah berguling-guling di atas karpet bulu. "Nah 'kan, siapa suruh dari pagi sampe sore di dapur mulu."
Felix mendengus kecil, durhaka tidak memukul kaki suaminya dengan penuh rasa kesal? "Aku 'kan bikin stok cemilan buat nanti malem kita nonton."
Changbin lantas turun dari sofa, duduk bersila di samping tubuh terlentang si pemuda manis, "Kan bisa nanti lagi, gak di sekaligusin dalam satu hari sayang."
Felix kini bergerak mendekat pada Changbin, letakkan kepala kecilnya di paha sang suami dan menjadikannya sebagai bantalan.
"Mana yang sakit hmm?"
"Ini—" Felix sentuh bibir mungilnya dengan jari telunjuknya yang kecil. Changbin yang melihat tingkah suami manisnya yang kini mengulas raut paling menggemaskan yang ia punya, lantas terkekeh kecil karena gemas.
"Mau cium—" Felix merengek manja seraya angkat dagunya untuk menyambut ciuman suaminya. Lantas Changbin menunduk, satu tangannya mengusap pipi penuh taburan bintang milik Felix dengan lembut.
Chuu
Changbin daratkan bibirnya tepat di ujung kening si pemuda manis, mengecupnya lama hingga sepasang kelopak Felix mulai menutup secara perlahan. Rasakan sapuan bibir suaminya yang mengucup penuh kasih dan cinta.
"Nanti kalau aku peringatin jangan ngeyel ya sayang? Itu semua buat kebaikan kamu." Felix mengangguk patuh, lalu satu kecupan ringan ia dapatkan tepat di bibirnya.
Changbin lumat belah bibir suami manisnya dengan halus dan lembut, hisap pelan belah bibir milik Felix silih bergantian. Satu tangan Changbin yang semula mengusap pipi Felix kini berganti mengusap leher si pemuda manis dengan penuh kelembutan.
Changbin lepas pagutan mereka, tatap sepasang netra coklat terang milik suami manisnya yang kini berbinar penuh kilau. Felix tarik tengkuk suaminya dengan cekat, lalu daratkan lagi satu kecupan singkat.
Changbin lagi-lagi terkekeh kecil, lalu pertemukan kedua ujung hidung mereka untuk digesekkannya dengan lembut. Felix lantas terkekeh kecil, kedua pasang kelopak indahnya kini mulai menyabit dengan sempurna. Perlihatkan raut gemas serta ceria di wajah mungil yang selalu Changbin damba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levant ¦ Changlix
Fanfiction[END] Tentang seorang Rugasa yang tak pernah menerima kasih sayang secara tulus dipertemukan dengan Sang Levant. "Kenapa senyum kamu bisa seindah ini, Felix?" - Seo Changbin