〰
"Felix ayo ih!"
Felix mendengus, entah sudah keberapa kalinya. Pemuda dengan surai blonde alami itu menyeret kakinya tak rela keluar dari mobil audi milik sang adik kembar.
Jakarta, tepat pukul satu siang. Dimana sang matahari tengah menempati tahtanya tepat di atas kepala. Felix yang tengah asik bermain dengan video gamenya di seret paksa oleh Chaewon menuju Cafe di pinggiran kota.
Walaupun jarak mobil menuju Cafe hanya memerlukan beberapa langkah saja, namun rasanya Felix tak rela menumbalkan kulit sensitifnya pada sang matahari yang tengah menyorotnya kejam.
Bagaimana kalau frecklesnya bertambah banyak? Oh tidak! Batin Felix menjerit tak suka.
Felix akhirnya keluar dari mobil sang adik dengan berlari kecil menuju Cafe. Pemuda dengan surai blonde alami itu menatap sekeliling Cafe yang tidak terlalu ramai, lalu menghampiri Chaewon yang tengah memesan.
"Oh, itu Kak Ruga! Ayo gabung di sana." Ucap Chaewon penuh semangat.
Felix mengikuti arah pandangan Chaewon. Sepasang kenari coklat miliknya menangkap Changbin yang sedang menatap keluar jendela dengan satu cangkir kopi di tangannya.
Felix berdecak kagum, Jakarta bagaimana bisa hanya dengan setelan kaus dan juga topi hitamnya Changbin terlihat begitu mempesona?
Terlebih ketika tatapan Felix jatuh pada bisep Changbin yang terbungkus kaus hitam pendeknya. Ketat, memberikan kesan kuat pada siapapun yang melihatnya.
Tatapan Felix kembali turun. Menatap tautan jemari panjang Changbin pada cangkir kopinya. Terlihat jelas urat urat tangannya menonjol dari punggung tangan dan merambat pada lengan kekar itu.
'Ugh, jakarta emang panas ya.' Keluh Felix.
"Hai Kak Ruga!" Sapa Chaewon penuh dengan nada cerianya.
Changbin tersentak, namun dengan segera mengatur ekspresinya ketika sepasang tinta hitam legamnya menangkap Felix tengah tersenyum indah seperti biasa.
"Oh, Felix." Gumam Changbin pelan.
Chaewon mendengus, dia yang menyapa tapi kenapa nama Felix yang di sebut?
Felix tersenyum semakin lebar, menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi. "Hai Kak Abin." Sapanya.
"Oh, Sya. Sini duduk." Menyadari keberadaan Chaewon, pemuda tampan itu mempersilahkannya duduk di kursi samping Changbin. Sedangkan Felix duduk di hadapannya.
"Kak Ruga sering ke sini?" Tanya Chaewon.
"Kalau senggang aja sih, tapi pas lagi kuliah dulu sering ke sini."
"Oh, aku sih baru dua kali ke sini."
Tatapan Changbin beralih, menatap wajah manis Felix yang tengah sibuk meneliksik setiap sudut Cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levant ¦ Changlix
Fanfic[END] Tentang seorang Rugasa yang tak pernah menerima kasih sayang secara tulus dipertemukan dengan Sang Levant. "Kenapa senyum kamu bisa seindah ini, Felix?" - Seo Changbin