11. Perihal Jakarta yang Muram Kehilanganmu

1.8K 335 123
                                    

〰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing
Andmesh - Jangan Lupakan Aku

Pagi hari di rumah sakit Susanteo kini terasa lebih damai. Wajah angkasa Jakarta hari ini diselimuti kabut abu yang halangi sinar matahari. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi.

Changbin duduk dekat jendela, pandangi bunga taman yang bergoyang tertiup angin Jakarta. Wajah tampan itu mematri senyum sempurna, ketika ingatannya kembali memutar kejadian semalam.

Iya, saat dimana Changbin mencium Felix hingga pemuda itu terengah kehabisan napas. Saat kedua manik hitam legam Changbin pandangi wajah Felix yang memerah merona dengan bibir yang mengkilat basah. Belum lagi sentuhan jari mungil si pemuda manis yang usap dadanya—

Plak!

Changbin tampar pipinya agak keras berusaha hilangkan ingatan semalam yang terus membayang. Sepasang netra Changbin kini menatap jam dinding rumah sakit.

10.45

Pagi sudah menjelang siang, namun Changbin belum juga melihat Felix di rumah sakit. Biasanya si pemuda manis akan menyapanya dengan riang, namun sekarang Changbin belum mendapatkan sapaan kesukaannya itu.

Felix, gak masuk hari ini?

Mengingat hari ini jadwal mereka untuk melakukan konseling pada Genta, Changbin berdiri dari duduknya bawa langkahnya menuju ruangan Felix.

"Kak Abin!"

Changbin tolehkan kepala pada sumber suara, wajahnya berseri senang saat panggilan yang di berikan Felix untuknya kembali terdengar di telinga.

"Oh Caesya—"

Chaewon terkekeh pelan saat menangkap perubahan raut si pemuda rahang tegas. Dari berseri senang jadi kebingungan.

"Pasti tadi ngiranya yang manggil itu Felix, iya 'kan?"

Changbin meringis canggung, "Sorry, soalnya Felix doang yang manggil gue kaya gitu."

Chaewon mengangguk mengerti namun beberapa detik kemudian gadis cantik itu menatap Changbin bingung.

"Bentar, Kak Ruga gak tahu kalau Felix hari ini gak masuk kerja?" Tanya Chaewon.

Changbin gelengkan kepalanya pelan, "Lho, jadi Felix gak masuk kerja. Pantesan dari pagi gak keliatan."

"Felix kenapa emangnya?" Tanya Changbin penuh penasaran. Si pemuda rahang tegas menduga mungkin Felix ingin istirahat hari ini atau Felix sakit?

Tidak, Changbin tak akan kuat jika mendengar Felix jatuh sakit.

"Felix ambil penerbangan ke Korea pagi tadi, nyusul pacarnya."

Dan satu bait kalimat yang baru saja Chaewon utarakan buat Changbin terdiam sejenak. Korea, dan pacar. Hyunjin? Ah Jakarta, kalau begini caranya boleh tidak Changbin mendengar bahwa Felix sakit saja?

Levant ¦ ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang