15. Aku di Sisi Kananmu

2.1K 295 125
                                    

〰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ ⚠⚠ ]
Warn! Sexscene

"Ekhem—"

Jaehyun berdehem pelan berusaha memecah keheningan di ruangan kerja milik anak sulungnya. Kini Changbin dan Felix tengah dalam suasana hati yang gugup luar biasa. Apalagi Changbin, pemuda dengan rahang tegas itu mengutuk dirinya sendiri dalam hati karena tak bisa menahan diri.

"Sejak kapan?" Akhirnya satu pertanyaan dengan nada paling mengitimidasi yang Jaehyun punya mengudara. Changbin dengan sigap berdehem pelan menetralisir kerongkongannya yang tiba-tiba menyempit dan kering.

"Sejak se—"

"Saya gak tanya sama kamu. Saya tanya sama anak saya sendiri." Tukas Jaehyun cekat, buat Changbin mengangguk paham dengan canggung.

"Sejak kapan kamu putus dari Hyunjin?"

Felix mendongak, tatap wajah sang Ayah yang menuntut jawaban. "Dua minggu lalu." Jaehyun mengangguk paham, kedua pasang mata elang itu kini menatap Changbin dan Felix silih bergantian.

"Kalian saling suka?"

Keduanya mengangguk mantap, sepasang tinta milik Changbin kini menatap netra Jaehyun lurus. Berusaha menyakinkan bahwa ia sungguh menyukai, bahkan mencintai putra sulungnya.

"Baiklah, jadi kemana kalian akan berlibur?"

"Hah?" Refleks Felix setelah mendengar bait kalimat santai sang Ayah. Tak hanya si pemuda manis yang kini kebingungan, Changbin bahkan ikut tak mengerti apa yang terjadi sekarang.

"Begini, Ayah sama Mama mau pergi liburan selama dua minggu. Selama seminggu ini kalian jangan dulu kemana-mana, Ayah titip rumah sakit sama kamu dan Ruga—

"Tunggu dulu—jadi Ayah restuin hubungan kami?" Jaehyun mengangguk tegas, buat Felix dan Changbin membolakan matanya tak percaya. Semudah itu?

"Semudah itu? Ayah restuin aku sama Kak Abin?" Ujar Felix masih dengan raut tak percayanya.

"Kenapa? Kalian saling suka 'kan? Apalagi yang harus di perdebatkan. Melihat anak Ayah bahagia dengan pilihannya adalah kewajiban sebagai orang tua." Balas Jaehyun seraya menatap kedua pemuda di depannya dengan lembut.

"Terima Kasih Direktur Lee—"

"Panggil Ayah saja, biar nanti kamu terbiasa." Ujar Jaehyun seraya melempar senyuman penuh karismanya. Changbin mengangguk paham seraya meringis merasa canggung luar biasa.

"Seminggu ini, kalian masih harus kerja. Nanti, minggu berikutnya kalian boleh pergi berlibur—" Jaehyun menjeda kalimatnya menatap sang anak sulungnya yang sekarang tengah tersenyum lebar dengan kedua pasang matanya yang berbinar. Felix begitu bahagia sekarang.

"Felix ke mobil duluan ya? Masih ada yang harus Ayah ambil di laboratorium."

Felix mengangguk patuh, sebelum ia meninggalkan ruangannya Felix kecup pipi Changbin kilat, buat Jaehyun mendengus geli melihat tingkah anaknya. Lalu Changbin? Jakarta lihatlah sekarang pemuda kesayanganmu itu, sepasang tinta hitam itu melebar tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Levant ¦ ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang