─; 03

3.4K 389 18
                                    

.
.
.

"Bagaimana, Pa? Apakah semuanya lancar?"

"Tentu. Perusahaan Glamours mau menanam sahamnya pada kita. Meeting-nya juga berjalan lancar."

"Syukurlah. Lalu kapan Papa akan pulang?"

"Papa masih ingin disini sampai satu minggu ke depan."

"Baiklah. Kalau begitu aku tutup dulu telponnya."

"Okay."

"Permisi, Tuan."

Baekhyun menoleh ketika seseorang memasuki ruangan kantornya. "Oh? Ya, Jungkook?"

"Saya membawa beberapa laporan yang anda butuhkan." Jungkook meletakkan berkas laporan yang dibawanya dimeja Baekhyun.

"Terimakasih."

"Kalau begitu saya permisi." Jungkook hendak pergi dari ruangan itu, tetapi ia menghentikan langkahnya ketika Baekhyun berucap.

"Tunggu,"

"Ya, Tuan?"

"Jungkook, pulang kerja nanti bisakah aku mampir ke rumahmu?" tanya Baekhyun.

Jungkook mengerjap pelan. "Tentu saja boleh, Tuan."

.
.
.
.
.

"Apa kau belum memiliki rumah sendiri?" tanya Baekhyun yang kini sedang mengendarai mobilnya.

"Belum. Saya menyewa apartemen untuk tempat tinggal." jawab Jungkook. "Diperempatan sana, belok ke kiri." Ia menunjuk arah.

"Nah, ini tempat tinggal saya, Tuan."

Baekhyun memberhentikan mobilnya disebuah kawasan apartemen.

"Mari," ajak Jungkook sopan.

Ketika sampai di apartemen sederhana tempat tinggalnya, Jungkook disambut oleh puteranya.

"Papa, sudah pulang bekerja?"

Jungkook tersenyum. "Iya, Sayang. Kau pulang sekolah bersama Boram?"

Taejun mengangguk sebagai jawaban.

"Apa dia anakmu?" tanya Baekhyun ketika melihat seorang bocah didalam apartemen itu.

"Iya, ini putera saya. Namanya Taejun." jawab Jungkook memperkenalkan puteranya pada Baekhyun.

"Dia siapa, Pa?" tanya Taejun penasaran.

Baekhyun mendekat pada Taejun dan berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan anak itu. "Hai, Taejun. Salam kenal."

"Uhum," Taejun mengangguk pelan, kemudian menatap sang Papa. Dia masih sedikit malu dengan orang asing yang baru dikenalnya.

Baekhyun mengelus lembut pipi Taejun dan memperhatikan wajahnya. "Wajahmu mirip sekali dengan puteraku."

'Bahkan namanya juga hampir mirip.' lanjut Baekhyun membatin.

"Eum?" gumam Taejun tak mengerti.

Baekhyun terkekeh. "Kau bisa memanggilku Grandpa. Aku ini sudah tua."

"Hm?" Kini giliran Jungkook yang bergumam bingung mendengar perkataan Baekhyun.

Baekhyun bangkit berdiri dan menatap Jungkook. "Sebenarnya aku memiliki seorang putera. Dia sudah dewasa, sama sepertimu. Dia juga sudah menikah, tapi sampai sekarang belum memberiku cucu." kekehnya di akhir.

The Truth MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang