.
.
.Taehyung memandangi Jungkook yang dengan telaten memakaikan dasi untuknya.
"Selesai. Kau tampan." ucap Jungkook setelah selesai memakaikan dasi suaminya.
"Si tampan ini adalah suamimu." Taehyung mengecup hidung Jungkook singkat.
"Uhum, suamiku yang tampan."
"Sayang, apa sebaiknya mulai saat ini kau di rumah saja? Sekarang kau sedang hamil, aku tidak ingin kau kelelahan." ujar Taehyung.
"Aku akan tetap bekerja sampai usia kandunganku mencapai tujuh bulan, bagaimana?" usul Jungkook. Ia masih semangat untuk bekerja, dan pasti akan merasa sangat bosan ketika di rumah saja.
"Tidak, itu terlalu lama. Lebih baik kau di rumah saja, sekaligus menjaga Taejun. Kan ada aku yang akan menafkahimu. Hm?" pinta Taehyung.
"Tapi nanti aku akan bosan, Hyung. Kalau sampai usia kandunganku tiga bulan, bagaimana?"
"Sayang, aku tidak ingin kau kelelahan kalau masih bekerja. Kalau begitu kau ikut bekerja denganku sampai minggu depan saja, ya? Saat aku kembali ke Seoul, kau tidak boleh bekerja lagi." ujar Taehyung.
"Hyung akan kembali ke Seoul, ya?" Jungkook mencicit murung.
"Hm, rumahku kan ada disana. Jangan sedih begitu, aku akan sering datang ke sini. Mungkin sebulan sekali?" hibur Taehyung.
"Eum, aku pasti akan merindukanmu." ucap Jungkook yang kini masuk ke dalam pelukan Taehyung.
"Aku juga. Kita kan bisa berkomunikasi melalui ponsel nanti."
"Aku inginnya komunikasi langsung~" lirih Jungkook dengan nada merajuknya.
Taehyung terkekeh pelan. Pasti karena bawaan si bayi, Jungkooknya jadi manja seperti ini.
•••
"Pa, kapan Oppa akan kembali?" Jihan bertanya pada Baekhyun. Biasanya Taehyung akan berada di Busan tidak akan lama, sekitar 3 hari. Tapi sejak kemarin dan saat ini Taehyung akan menetap hampir 2 minggu disana. Tidak biasanya.
"Kenapa tanya padaku? Kan kau istrinya. Memangnya dia tidak memberi kabar padamu?" sahut Baekhyun yang masih terfokus pada majalahnya.
Jihan memutar bola matanya sebal. Jika dia tahu juga dirinya tak akan bertanya.
"Kau tak ada kerjaan, ya? Tolong kau siram tanaman di halaman belakang." pinta Baekhyun.
"Baiklah." jawab Jihan dan dengan terpaksa pergi menuju halaman belakang untuk menjalani perintah mertuanya.
Lihat saja nanti, ia akan kabur untuk menemui Taehyungnya.
•••
"Permisi, sajangnim?"
Taehyung tersenyum ketika asisten sekaligus pasangannya itu muncul.
"Hari ini ada meeting jam sebelas siang." ucap Jungkook.
Taehyung melirik jam tangannya, masih ada waktu satu jam lagi sebelum meeting dimulai.
"Come here." Taehyung menepuk pahanya sendiri, mengisyaratkan Jungkook untuk duduk dipangkuannya.
"Sajangnim, ingin apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Marriage
Fanfictionbaca versi au di akun X; @mamiyourbae 『 on hold 』 ➱ pairing: Taekook [ toptae x bottkook ] Summary: Pernikahan itu sekali seumur hidup. Pasangan yang kamu pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah atau benar, itulah pasanganmu. Tapi siapa yang bis...